Minggu pagi Jasmine sedang berkutat di dapur untuk membuat sarapan, suara langkah kaki terdengar sehingga membuat Jasmine menoleh ke belakang melihat Loly yang muncul dengan wajah bantalnya.
"Pagi" sapa Jasmine.
"Pagi..." Ucap Loly lemas masih setengah sadar.
Setelah menyapa Loly, Jasmine kembali sibuk dengan masakannya. Selang berapa detik, Jasmine dikejutkan dengan suara teriakan Loly di depan lemari es.
"Ada apa?" Tanya Jasmine bingung.
"Jangan katakan padaku jika susu yang baru saja ku minum adalah asi mu?" Tanya Loly panik.
"Itu... Maafkan aku.. aku tidak tahu harus meletakkannya dimana. Jadi aku memutuskan untuk mengisinya di botol, lalu dimasukkan ke dalam lemari es" ucap Jasmine menunduk.
"Ya ampun Jass... Jadi semua botol ini adalah asi mu.." gumam Loly sambil menatap pintu lemari es yang tersusun botol berisi asi dengan rapi.
"Aku tidak sampai hati ingin membuangnya" ucap Jasmine dengan wajah sedih.
"Oke, untuk sekarang seperti ini dulu. Aku akan membantumu untuk menemukan solusinya" ucap Loly.
Setelah mereka sarapan bersama, Loly bersiap-siap untuk pergi kencan bersama pacarnya hari ini.
"Jass... Aku pergi dulu. Jika kau ingin keluar, pakai saja mobilnya. Aku akan pergi bersama pacarku" ucap Loly.
"Hmm... Hati-hati" ucap Jasmine tersenyum.
"Sebenarnya aku tidak enak meninggalkan mu sendiri" ucap Loly pelan.
"Ckk... Jangan memikirkan aku. Aku bukan anak kecil. Aku malah senang kau pergi kencan, usiamu sudah tua jadi jangan sia-siakan kesempatan itu" ucap Jasmine meyakinkan Loly.
"Jass... Sebenarnya kau juga bisa sepertiku. Kau hanya perlu mencari kebahagian lain. Karena aku yakin dunia ini terdapat banyak kebahagian. Tinggal dirimu yang memutuskan untuk memilih kebahagiaan yang mana" ucap Loly menatap sendu Jasmine.
Hati Jasmine berdetak mendengar perkataan Loly yang mengenai perasaannya. Jasmine hanya tersenyum tipis. Tiba-tiba Suara klakson mobil terdengar dari luar.
"Pergilah... Dia sudah datang. Semoga harimu menyenangkan" ucap Jasmine tersenyum.
"Hmm... Jaga dirimu baik-baik mungkin aku akan pulang telat" ucap Loly.
"Aku tahu..." Ucap Jasmine melambaikan tangannya sampai Loly menghilang dari pandangannya.
"Bukan tidak ingin mencari kebahagian yang lain, tapi karena aku sudah merasakan kebahagian itu. Bagiku menikah dengan pria yang kucintai, pernah menjadi istrinya sekaligus menjadi seorang ibu. Itu.. sudah cukup untukku" ucap Jasmine dalam hati.
***
"Nick, Ada apa? Mengapa kau melamun? Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Loly.
"Hmm.. tidak ada honey" ucap Nick pura-pura tersenyum.
"Kau tidak bisa membohongiku. Katakan padaku apa yang kau sembunyikan?" ucap Loly curiga.
"Baiklah aku akan menceritakannya. Atasanku memiliki seorang bayi, bayinya membutuhkan ASI sampai saat ini kami sedang mencari ASI yang cocok untuk bayi tersebut aku sangat menyayangi bayi tersebut, aku sudah menganggap nya seperti keponakan sendiri" ucap Nick dengan wajah sedih.
"Mengapa harus mencari ASI, ada apa dengan ibu kandungnya?" Tanya Loly.
"Cerita cukup rumit, aku tidak bisa menjelaskannya padamu. Tetapi, aku sangat takut jika bayi itu tidak selamat karena kondisinya yang semakin memburuk" ucap Nick sedih dan Loly juga merasa prihatin mendengar perkataan pacarnya tersebut. Mereka menjalin hubungan 6 bulan yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Was My First Love by Ibelcia (End)
Fiksi UmumDisaat aku menginginkanmu untuk berada di sisiku, takdir menjauhkanmu dariku. Namun, di saat aku sudah tidak lagi mengharapkanmu, mengapa takdir menuntunku kembali kepadamu? Jasmine Dowson