Part 31

4.5K 113 5
                                    

"Aku tanya padamu Jass, siapa ayahnya?!" Ucap Leandro marah.

Namun Jasmine hanya menangis sesenggukan dan tidak mampu menjawab pertanyaan Leandro.

"Leon... Kita bisa menyingkirkannya dan kita bisa tetap bersama" ucap Jasmine panik tanpa ia sadari.

"Kau gila Jass, kau mau jadi seorang pembunuh?! Jangan menambah dosa lainnya Jass" Ucap Leon marah karena pikiran bodoh Jasmine.

Jasmine menangis semakin keras.

"Aku sungguh kecewa kepadamu Jass dan aku sangat marah pada diriku sendiri. Tidak seharusnya aku percaya pada wanita sepertimu" ucap Leandro dingin.

"Leon.. ini hanya kecelakaan. Aku tidak bermaksud menghianatimu. Leon Percaya padaku" ucap Jasmine menangis.

"Aku tidak tahu kau berbohong atau tidak, yang jelas aku tidak bisa memaafkanmu jass" ucap Leandro dengan mata yang sudah basah.

"Maafkan aku Leon..." Ucap Jasmine menangis.

"Siapa ayah bayi itu Jass?" Tanya Leandro meredah.

Jasmine terdiam, ia tidak ingin Leandro mengetahuinya.

"Baiklah, jika kau tidak ingin memberitahunya. Ini akan menjadi pertemuan terakhir kita, jangan mencariku atau muncul dihadapanku lagi. Aku sangat membencimu Jass" ucap Leandro dingin dengan tatapan tajam menusuk mata Jasmine.

Jasmine terkejut mendengar perkataan Leandro. Jasmine melihat Leandro akan meminggalkannya. Jasmine turun dari ranjang dan terjatuh memanggil Leandro untuk menghentikan kepergian Leandro.

"Leon... Kau tidak boleh meninggalkan aku.." ucap Jasmine menangis tersedu-sedu.

***

Leandro berada di gedung tempat ia bekerja dulu saat ia menjadi seorang model. Leandro berjalan lurus tanpa memperdulikan orang yang menatapnya. Leandro menaiki lift dan menekan tombol menuju lantai teratas di gedung ini. Sesampainya di lantai tersebut Leandro memasuki ruangan CEO tanpa izin. Namun, Leandro tidak menemukan orang yang ia cari.

Kemudian, Leandro mengingat terdapat ruangan rapat dilantai ini dan benar saja beberapa petinggi sedang rapat di ruangan tersebut.

Tanpa pemberitahuan, Leandro langsung membuka pintu tersebut dengan kasar. Semua orang menatap heran kepada Leandro yang tiba-tiba muncul di sini.

"Leandro..." Panggil salah satu petinggi yang akrab dengan Leandro.

Pandangan Leandro, mencari seseorang yang ia cari. Ternyata tatapan mereka bertemu ketika orang tersebut memutar kursinya karena duduk membelakangi pintu masuk.

Leandro melebarkan langkahnya dengan wajah mengeras dan tangan mengepal.

"Brengsek!" Maki Leandro menarik jas David lalu memberikan pukulan di pipi David.

Semua orang terkejut, termasuk juga David. Leandro kembali menarik jas David dan melayangkan pukulan kembali kepada David.

Nick berusaha melerai mereka berdua namun tidak bisa dan beberapa orang disitu hanya menyaksikan. Awalnya David tidak ingin terpancing pertengkaran ini, namun ia merasa tidak terima jika ia dipukuli tanpa tahu penyebabnya.

"Tuan Leandro, kau bisa saja terjerat hukum karena tindakan yang kau lakukan saat ini" ucap David dingin sambil memegangi sudut bibirnya yang terluka.

"Aku tidak perduli, kalau perlu aku akan membunuhmu" ucap Leandro dan berusaha memukul David kembali.

Namun, David menahan pukulan tersebut dan membalasnya sehingga Leandro tersungkur ke lantai dengan sudut bibir yang terluka.

"Atas dasar apa anda melakukan itu semua?" Ucap David dingin.

He Was My First Love by Ibelcia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang