Part 13

5.8K 161 1
                                    


Jasmine memutuskan untuk beranjak dari ranjang, lalu ia keluar kamar untuk mencari keberadaan David. Tiba-tiba suara David mengejutkan Jasmine.

"Kau sudah bangun?" Tanya David dibelakang Jasmine.

"Oh My God.." ucap Jasmine terkejut lalu membalikkan badannya menghadap David yang sudah memakai kaos tanpa lengan dan celana pendek.

"Kapan kau bangun? Kau yang memindahkan ku keranjang?" Tanya Jasmine yang tidak fokus.

"Hmm.. mungkin setengah jam yang lalu, setelah itu aku keluar dari kamar karena lapar" ucap David santai.

"Ada apa?" Tanya David.

"Nothing" ucap Jasmine memastikan bahwa ternyata itu benar hanya mimpi. Kemudian, Jasmine berjinjit untuk menyamakan tinggi tubuhnya dengan David.

"Syukurlah suhu tubuhmu sudah turun" ucap Jasmine meletakkan tangannya di dahi David yang begitu tinggi darinya sehingga membuat jarak tubuh mereka menjadi dekat.

David memperhatikan wajah Jasmine begitu dekat dengan wajahnya. Jasmine tersadar ketika David terus menatapnya, lalu tanpa sadar ia mengamati bibir David yang begitu kissable. Kemudian, Jasmine tersadar akan pikirannya tersebut, lalu ia menjauhkan tubuhnya dari David.

"Ekhem... Kalau begitu aku pulang dulu" ucap Jasmine gugup lalu berjalan cepat meninggalkan apartemen David. Kemudian, David mengamati tingkah Jasmine yang canggung.

"Huh... Ada apa dengan jantungku?" Gumam Jasmine berjalan meninggalkan David.

"Mine.." panggil David dengan suara lembut dan membuat jantung Jasmine berdetak cepat karena sudah lama David tidak memanggilnya seperti itu.

"Terima kasih" ucap David dan Jasmine membalikkan tubuhnya menghadap David.

"Kak David tidak perlu.." ucap Jasmine tersenyum melihat David.

"Dan untuk kejadian malam itu, aku harap kau bisa melupakannya" ucap David gugup namun dengan wajah yang datar. Senyuman di wajah Jasmine hilang seketika saat mendengar ucapan David.

"Haa? Kau tenang saja aku tidak ingat kejadian itu" ucap Jasmine berubah menjadi dingin lalu pergi meninggalkan apartement David.

"Sial!" Maki David meremas rambutnya setelah Jasmine menghilang dari pandangannya. Sebenarnya David tidak bermaksud menyakiti perasaan Jasmine, ia ingin meminta maaf namun dirinya sangat susah mengutarakannya. David merasa bersalah ketika ia dapat melihat kembali senyuman Jasmine yang seperti dulu namun saat itu juga ia kehilangan senyuman itu lagi.

***

Jasmine sudah bertemu dengan Madame Jolie beberapa kali dalam Minggu ini dan berkat pertemuan mereka, tugas kuliahnya dapat terselesaikan dengan cepat. Jasmine juga mulai terbiasa dengan pekerjaannya yang menggunung. Namun, akhir-akhir ini Jasmine merasa bosan karena tugas yang ia kerjakan hanya sedikit dan ia menganggur sampai jam pulang kerja. Oleh karena itu Jasmine menanyakan kepada Nick, pekerjaan apalagi yang harus ia kerjakan. Tetapi Nick mengatakan padanya bahwa tidak ada pekerjaan yang harus ia kerjakan. Jasmine sedikit heran dan tidak percaya tentang hal tersebut karena ia melihat David dan Nick terlihat sibuk dengan berkas-berkas ditangannya.

Setelah makan siang di kantin kantor, Jasmine menghabiskan waktunya berjalan-jalan mengelilingi kantor. Lalu, Jasmine memutuskan kembali kelantai atas dan menghampiri ruangan Nick.

"Nick, Ayolah biarku bantu pekerjaanmu" rayu Jasmine yang bosan.

"Jass jika kau menggangguku terus, aku tidak bisa menyelesaikan tugasku dengan tepat waktu" ucap Nick fokus pada layar komputer.

"Aku berniat membantumu Nick, bukan menganggumu" ucap Jasmine kesal.

"Lebih baik kau tanyakan kepada sir David, pekerjaan apa yang harus kau lakukan" usir Nick kepada Jasmine.

He Was My First Love by Ibelcia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang