Mereka bertiga menghabiskan waktu dengan saling berbincang membahas masalah pekerjaan sambil menikmati hidangan yang telah disajikan.
"Saya sangat senang bisa berbincang santai dengan Mr. William dan Ms. Dowson" ucap Mr. Hernandez tersenyum.
"Saya juga begitu" ucap David tersenyum dan Jasmine hanya tersenyum canggung.
"Oh.. Mr. William mengapa leher anda terdapat ruam merah disana? Apakah anda alergi terhadap seafood?" Tanya Mr. Hernandez khawatir karena tanpa sengaja melihat leher David merah ketika David mengendurkan dasinya.
Jasmine penasaran dan segera melihat ke arah David ketika mendengar perkataan Mr. Hernandez.
"Oh... Ini bukan karena hal itu" ucap David canggung.
"O.. benarkah? Jangan-jangan Anda sakit? Saya takut anda..." Ucap Mr. Hernandez panik.
"Don't worry... Saya merasa baik saja, anda tidak perlu khawatir tentang itu. Ruam di kulit leher saya karena... Mungkin karena kami terlalu.. ya seperti yang anda ketahui... lagi dimabuk asmara" ucap David tersenyum ke arah Mr. Hernandez dan melirik ke arah Jasmine yang tersedak air minum.
Mr. Hernandez tertawa mendengar perkataan David dan mengerti maksudnya. Memang gairah sangat sulit dipadamkan jika lagi on fire. Kemudian, ia khawatir menyaksikan Jasmine yang terbatuk-batuk karena tersedak saat minum air.
"Ms. Dowson, anda tidak apa-apa?" Tanya Mr. Hernandez.
"Maaf, saya baik-baik saja" ucap Jasmine meminta maaf, namun ia melihat David tersenyum licik ke arahnya.
Beberapa menit kemudian, mereka mengakhiri pertemuannya dan Mr. Hernandez pamit terlebih dahulu karena dia akan melakukan perjalanan bisnis. Sehingga menyisakan David dan Jasmine sekarang.
"Aku tidak menyangka, kau melewati janji dengan Mr. Hernandez. Padahal kau lebih duluan terbangun" ucap David tersenyum licik.
"Shut up!" Marah Jasmine dengan suara tertahan agar tidak memancing keributan di restoran.
"Oke, padahal aku sedikit khawatir. Namun, kau terlihat baik-baik saja. Aku kira kau tidak bisa berjalan, mengingat betapa semangatnya kau semalam berada di atas.." ucap David dengan wajah arogannya, namun terpotong oleh Jasmine.
"Apa mau mu?" Tanya Jasmine to the point' kepada David dengan wajah kesal dan marah.
"Hmmm... Entahlah, tapi aku hanya mengingatkan tentang perbuatanmu semalam yang dapat dipastikan kau telah berselingkuh dari kekasihmu" ucap David berbisik dengan jarak wajah mereka yang dekat.
Jasmine menatap wajah David geram dengan mata memerah dan pipi merona padam.
"Tapi kau tenang saja, untuk saat ini aku tidak akan membocorkan rahasia kita. Tapi tidak tahu nanti" ucap David tersenyum jahat.
"Bajingan!" Geram Jasmine tertahan.
"Sepertinya kau harus memikirkan perkataanmu kembali untukku, karena kau terlebih dahulu yang memulainya" ucap David lalu tiba-tiba mengecup bibir Jasmine sekejap dan membuat Jasmine terkejut sekaligus marah.
"Bitches" bisik David lalu tersenyum licik ke arah Jasmine dan pergi meninggal Jasmine disana dengan tangannya yang mengepal.
***
Flashback
"Jika kamu memberikanku kesempatan sekali lagi, maukah kamu kembali denganku?" Tanya pria tersebut.
Jasmine terpaku mendengar perkataan pria tersebut, tanpa sadar hati kecilnya menyuruhnya untuk segera menghampiri pria tersebut.
Jasmine segera berbalik dan mencium pria tersebut dengan menggebu-gebu menyalurkan seluruh perasaannya selama ini.
Jasmine tidak tahu bagaimana dirinya dan pria tersebut sudah berada di sebuah kamar tempat mereka menghabiskan malam bersama.
Kali ini, Jasmine begitu bersemangat menghabiskan malam dengan Leandro karena sudah lama kekasihnya menunggunya untuk melakukan hal ini dan Jasmine sudah membulatkan tekadnya untuk menyerahkan diri kepada Leandro.
Jasmine menjadi begitu dominan mencumbui Leandro sehingga meninggalkan banyak ruam kemerahan disekitar kulit leher leandro dan berusaha agar tidak mengecewakannya.
Ketika tiba saat penyatuan mereka, kepala Jasmine merasa pusing ketika mendengar suara geraman yang tidak asing di telinganya. Jasmine memicingkan matanya melihat orang yang ia gagahi dibawahnya.
"David.." lirih Jasmine ketika penglihatannya sudah jelas. Namun, Jasmine tetap melanjutkan aktivitasnya.
Jasmine mendesah kenikmatan merasakan milik David yang memenuhi dirinya. Persetan dengan orang yang bercinta dengannya. Yang terpenting dirinya segera mencapai kenikmatan.
Desahan panjang Jasmine dan geraman David menandakan mereka telah mengeluarkan cairan mereka bersama di dalam milik Jasmine.
Jasmine terjatuh lemas di dada bidang David dengan napas yang terengah-engah, namun ia sangat menikmati pelepasan mereka dan ia belum puas.
"David, aku menginginkannnya lagi" ucap Jasmine lalu mencium bibir David dengan intens.
***
Kini Jasmine berada di mobil dengan Loly yang mengendarai mobil tersebut. Loly sesekali melirik Jasmine yang termenung menatap keluar jendela mobil dengan wajah yang terlihat memiliki beban yang berat.
"Jass... Mengapa ekspresi wajahmu begitu? Apa Mr. Hernandez tidak menyetujuinya?" Tanya Loly.
"Dia menyetujuinya" jawab Jasmine lemah.
"Lalu, mengapa kamu tidak terlihat senang seperti itu?" Tanya Loly heran.
"Hmm... Aku senang tapi mungkin aku sedikit kelelahan" ucap Jasmine mencoba tersenyum.
Padahal di dalam hati dan pikiran Jasmine begitu ramai, Jasmine menyesali perbuatannya semalam. Seharusnya ia tidak mabuk agar ia bisa melihat dengan jelas siapa pria yang bercinta dengannya semalam.
Namun, Jasmine merutuki dirinya sendiri saat ia telah berhasil mengingat memorinya semalam. Saat Jasmine sudah mengetahui ternyata pria tersebut adalah David dan bukan Leandro, namun masih saja ia melanjutkan perbuatan tersebut.
Jasmine merasa bersalah telah mengkhianati Leandro."Jass.. boleh aku bertanya?" Tanya Loly.
"Hmmm" ucap Jasmine lemah.
"Sepertinya hubunganmu dengan Mr. William lumayan baik" ucap Loly.
"Ha?" Ucap Jasmine terkejut dan gugup.
"Maksudku, kalian terlihat akrab, seperti mengenal satu sama lain" ucap Loly penasaran.
"Hahaha.. mungkin perasaan kamu saja. Aku tidak mengenalnya dengan baik selama ini" ucap Jasmine tertawa garing.
"Ya mungkin hanya perasaanku saja" ucap Loly tersenyum.
Namun didalam hati Loly timbul pertanyaan besar mengenai apa yang ia lihat secara tidak sengaja saat di restoran tadi, ketika ia akan menjemput Jasmine. Loly melihat Mr. William mencium bibir Jasmine.
***
TBC
Jangan lupa like and comment
Banyak-banyak🥰See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
He Was My First Love by Ibelcia (End)
General FictionDisaat aku menginginkanmu untuk berada di sisiku, takdir menjauhkanmu dariku. Namun, di saat aku sudah tidak lagi mengharapkanmu, mengapa takdir menuntunku kembali kepadamu? Jasmine Dowson