Part 32 - Hard To Handle

2.9K 272 21
                                    

Birdy's POV

Aku terbangun dalam keadaan mengerikan. Seluruh tubuhku terasa sakit, ku coba membuka kedua mataku dan saat bersamaan aku menemukan Sean yang sedang tertidur diatas kursi dengan posisi kepala tertunduk. Selang oxygen yang menempel pada hidung ku, perlahan ku lepas. Dalam diam ku pandangi Sean yang masih terlelap sampai akhirnya matanya terbuka.

Ia mengusap kedua matanya kemudian mendekatiku "Syukurlah kau sudah siuman,"

"Berapa lama aku tertidur?"

"Tiga hari,"

Aku menganga mendengar jawaban Sean. Selama itukah aku pingsan? Pikiran ku langsung tertuju pada Greyson.

"Dimana, Greyson?"

Sean menatap ku sejenak "Kondisinya sudah pulih dan ia sudah keluar dari rumah sakit sejak kemarin," Aku menghela nafas lega mendengar kondisi Greyson.

"Bird, sebaiknya kau tinggal bersama Letti atau Harry,"

"Harry Styles?!" pekik ku kaget

"Iya, Harry Styles. Memangnya kau tidak tau kalau Harry adalah kakak sepupumu?"

"Kakak sepupuku?" kepalaku pusing seketika setelah mendengar penjelasan Sean. Aku tidak menyangka kalau Harry masih satu ikatan darah denganku.

"Kenapa kau baru memberitahuku?"

Sean merubah posisi duduknya "Aku tidak tau kalau Gemma memiliki adik laki-laki lagi. Karena sudah lama sekali kami tidak bertemu dan yeah mereka adalah saudara kita. Lebih baik kau tinggal bersama mereka,"

Aku menggeleng cepat. Bukan itu tujuanku kesini. Aku bahagia mengetahui bahwa aku masih memiliki keluarga namun, aku berada disini karena Greyson. Greysonlah yang meminta ku untuk tinggal bersamanya meskipun ini kedengaran sangat tidak masuk akal mengingat hubungan kami hanya sebatas teman-ya teman kurasa tidak lebih.

"Aku masih ingin tinggal bersama Greyson," Sean melotot kearah ku "Ia tidak pernah menyentuhmu, 'kan?"

"Tentu saja tidak! Ia baik padaku begitupula kedua orang tuanya,"

"Baguslah." Sean mengacak lembut rambutku "Aku merindukanmu,"

"Aku juga merindukanmu. Kapan kau sampai di London?"

"Kemarin dan aku panik bukan main begitu melihatmu terbaring koma disini apalagi kaki mu yang sekarang tidak bisa bergerak lagi," suaranya mengecil di ujung kalimat. Segera ku genggam jemari Sean lalu menatapnya.

"Jangan khawatirkan keadaanku, aku akan baik-baik saja," tanpa sadar aku memegang jemari Sean dengan tangan kiriku yang semula tidak berfungsi. Sean menyadari keterkejutan di wajahku "Ada apa, Bird?"

"Tidak, hanya saja aku baru sadar kalau tanganku sudah bisa di gerakan,"

"Jadi tanganmu juga tidak bisa di gerakan?!"

"Ya, tapi sekarang sudah bisa," aku menyengir "Hey aku lapar.."

"Tunggu sebentar. Akan ku bawakan makanan untuk mu." Aku mengangguk, Sean pun keluar dari kamar inap ku. Mataku menjelajahi ruangan ini. Aku bahkan tidak merasa bahwa aku telah tertidur selama tiga hari. Pikiranku kembali kepada keadaan Greyson. Meskipun Sean mengatakan bahwa ia baik-baik saja, namun batin ku tetap berkata lain. Aku mencari-cari keberadaan ponselku dan tak satupun barang milik ku ada didalam sini. Ini membuatku sedikit panik.

Suara ketukan pintu terdengar dan seseorang masuk kedalam. Aku menatapnya dari sepatunya terlebih dahulu lalu bergerak keatas. Ku temukan Harry berdiri di ambang pintu dengan sunggingan senyumnya.

The Star [ Greyson Chance ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang