Part 10 - The First Step

2.8K 263 20
                                    

 

“ Ya ! aku masih mengidolakan mu sampai detik ini ! Aku masih setia disisi mu sampai detik ini. Apa semua yang kulakukan kurang membuktikan rasa sayang ku padamu ?!” ucapku dengan nada emosi yang memburu.

Tatapan Greyson kini melembut. Ia langsung membuang pandangan dari ku lalu masuk kedalam mobil.

Oh itu moses, aku dapat melihat mobil itu secara langsung.

Aku masih berdiri diteras rumah sambil memandang kearah perginya Greyson. Sorot matanya itu membuatku ingin memeluknya dengan erat. Aku tau ia sedang terpukul dengan semua ini.

 

Kepala ku terlalu lelah untuk berpikir apa yang sebenarnya terjadi. Aku akhirnya memutuskan masuk kedalam dan kembali tidur.

***

Pagi-pagi sekali Sean pamit untuk kembali ke New York. Aku ingin mengantarnya ke bandara namun ia menolak. Ia malah menyuruhku untuk istirahat.

“Jaga dirimu disini dan jangan terlalu menyusahkan orang. Jika kau membutuhkan sesuatu kau bisa menelpon ku. Jangan lupa kau meminum obat mu secara rutin” ocehnya panjang lebar

“ya aku mengerti, jangan lupa kabari aku bila kau sudah tiba disana”

“pasti, oh hari Rabu aku akan kembali ke Lymington. Jika aku belum kembali sampai hari Minggu kau lebih baik disini bersama Jeremy.” Aku mengangguk tanda mengerti “Jeremy, tolong jaga adik ku selama ia disini”

Jeremy menepuk pundak Sean “kau tenang saja. Aku akan menjaganya”

Sean tersenyum lalu tatapannya berpindah ke Alexa “Alexa, terima kasih sudah memperbolehkan kami menginap sekali lagi maaf karena terlalu merepotkanmu”

“Aku senang bisa membantumu. Hitung-hitung Birdy bisa menjadi teman mengobrol ku disini”

Mata biru Sean kembali menatap ku. Kali ini ia memeluk ku dengan erat “aku tidak mau mendengar penyakitmu kambuh, ok ?”

Aku mengangguk diantara dekapan hangatnya.

“Aku pergi, sampai jumpa” Sean masuk kedalam taksi dan mobil pun menjauh meninggalkan pekarangan rumah ini.

Alexa mengusap lenganku seraya melempar senyuman “terima kasih sudah mau membantu ku” bisiknya

Aku menatapnya heran “Aku belum melakukan apa-apa”

Ia tergelak lalu mengajak ku dan Jeremy masuk kedalam rumah. Alexa dan Jeremy duduk disofa sambil membicarakan sesuatu. Sedangkan aku memilih untuk di dapur. Memasak beberapa jenis masakan yang ku bisa untuk sarapan kami.

Pikiran ku teringat pada Greyson. Mungkin ini bukan ide yang buruk membuatkannya sarapan.

Aku tau ia belum bangun saat ini. Karena Greyson bukanlah tipe orang yang suka bangun pagi.

Segera ku ambil bahan-bahan yang ku perlukan. Ku potong dadu wortel dan beberapa sayuran lainnya. Aku akan membuatkannya sup.

Setelah semua masakan sudah matang aku menatanya di atas meja makan

“Wow, sepertinya kita punya koki pribadi” ucap Jeremy yang berdiri didekat meja makan

“Birdy, kenapa kau tidak memberitahu ku jika kau ingin memasak ? Aku bisa membantumu didapur”

Aku tersenyum kecil “tidak apa-apa. Lagi pula aku hanya memasak untuk sarapan”

“Lalu untuk siapa kotak makan biru itu ?”

The Star [ Greyson Chance ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang