“aku sudah menceritakan semuanya sekarang beritahu aku apa yang terjadi pada tanganmu”
Seketika Greyson menegang. Ia juga mencengkram cangkir kopi itu dengan kuat
Jangan-jangan aku salah berbicara...
Aku tidak berani berbicara sebelum ia berbicara lebih dulu. Mataku tertuju pada mobil-mobil yang sedang melaju di bawah sana. Merasa tidak sabar aku mengintip ekspresi Greyson dari balik bulu mataku.
“Kejadiannya terjadi sekitar empat bulan yang lalu” kini aku berani menatapnya “Siang itu aku dan Ellen sedang berada di luar untuk makan siang. Ellen mengajak kekasihnya sedangkan aku bersama Stacy”
Greyson membalikan tubuh menjadi bersandar pada penyanggah jembatan ini. Ia meluruskan kedua kakinya sambil menatap ke langit “Kekasihnya yang tolol itu terus-terusan menggodaku. Dari mulai meraba paha ku hingga menyentuh bibirku. Aku merasa jijik dengan sikapnya jadi aku berusaha untuk menjauhinya. Aku tidak pernah suka dengan seorang bisexual. Kau tau Ellen itu seorang lesbian dan bisa-bisanya kekasihnya itu juga menyukai seorang pria.”
Aku mengerjap beberapa kali mendengar ucapannya
“Sampai suatu hari jalang itu menghampiriku ke studio. Ellen sedang sibuk mempersiapkan album terbaruku yang akan ku rilis tahun ini. Ellen pergi dan di dalam studio hanya ada aku dan jalang itu. Aku mencoba menghiraukannya namun entah setan mana yang merasukinya ia memintaku untuk menidurinya. Ia bilang Ellen tidak pernah memuaskan birahinya karena—“ Greyson tertawa ironi “—ia tidak memiliki sebuah pedang. Aku menolak mentah-mentah ajakannya dan tiba-tiba ia merobek pakaiannya sendiri lalu berteriak”
“jadi ia memfitnahmu?”
Greyson mengangguk “ya, para kru masuk kedalam studio beserta Ellen. Mereka nampak terkejut begitupula aku. Aku hanya mematung ditempat dan tololnya diriku aku hanya diam tidak berkata apa-apa. Jalang itu mengatakan kalau aku ingin memperkosanya padahal jelas-jelas ia yang ingin memperkosaku”
Aku menutup mulutku dengan kedua tanganku. Sungguh ini pelecehan seksual “kau tidak berusaha membela diri?”
“aku melakukannya. Aku berkata sejujurnya pada Ellen namun hanya Stacy yang mau mendengarkanku dan percaya pada perkataanku. Ellen marah besar dan ia mengancam akan membatalkan perilisan albumku. Aku memohon-mohon padanya agar tidak melakukan itu”
“dan?”
“dan ia akan mempertimbangkan hal itu”
“Lalu luka itu?”
Greyson menatapku dengan tatapan nanar “Aku, Ellen dan jalang itu pergi keluar untuk bertemu dengan sutradara dan lagi-lagi ia mencoba menggodaku. Ketika Ellen dan aku sedang mengantri membeli subway jalang itu hendak menyebrang jalan dan tololnya ia tidak hati-hati. Dari arah yang berlawanan melaju sebuah mobil sedan dengan kecepatan tinggi. Aku berlari kearahnya hendak menyelamatkannya. Ia berhasil ku dorong tetapi aku terjatuh kebelakang dan tanganku tergilas ban motor”
Aku meringis mendengar ceritanya “jari-jari ku patah. Dokter tidak bisa menjajikan apa aku bisa bermain piano lagi atau tidak”
Aku mengerti. Oleh sebab itu ia merasa sangat terpukul dan menjadi temperamen seperti ini.
“Ellen memecatku karena aku cacat dan sekarang kau sudah mengetahui masa suramku ku harap kau tidak membocorkannya ke awak media”
“aku tidak setega itu”
Greyson tersenyum. Tangan kananya mengusap pipi ku dengan lembut membuat kedua pipi ku merah padam “terima kasih karena sudah setia bersama ku. Menjadi pendukungku setiap saat”
Oh Tuhan, betapa manisnya ia. Aku tersenyum haru sembari mengangguk
“Aku bahagia bila kau senang”
Ia tersenyum sambil menunduk. Jarang sekali aku melihatnya tersenyum seperti ini dan sungguh ini pemandangan yang sangat langka bagiku.
“Maafkan aku karena telah berkata bohong tentang para penggemarku. Aku telah di butakan oleh rasa dendam kepada Ellen. Sejujurnya perkataan itu tidak benar-benar terlontar dari dalam hatiku. Itu hanya emosi sesaat”
Aku tersenyum menatapnya. Ku layangkan tangan kiri ku untuk mengusap lengannya dengan lembut “aku mengerti. Saat ini kau sedang mengalami masa suram mu dan jika kau tidak keberatan aku siap membantumu”
Mata sayu itu menatapku lebih dalam. Seperti ada kehangatan didalam sana yang membuatku ingin memeluknya dengan erat.
“Aku memintamu untuk menyampaikan rasa rinduku pada semua Enchancer. Aku menyayangi mereka semua dan aku juga tidak pernah memilih-milih diantara mereka semua, namun kerap kali aku mendapat mention yang mengatakan kalau aku pilih kasih kepada mereka. Aku memang bodoh ketika aku menyadari aku meladeni orang yang sama” Greyson menarik nafas dengan berat “memiliki followers dua juta lebih di twitter itu tidaklah mudah. Terkadang aku malas menggeser kebawah untuk melihat isi dari mention ku jadi aku hanya meladeni yang teratas. Demi Tuhan Birdy, aku menyayangi mereka semua. Jika tubuhku ini bisa dibagi menjadi dua juta kepingan maka aku akan rela membaginya pada seluruh penggemarku”
Aku terharu mendengar kata-kata tulus darinya. Saat ini ia berbicara begitu lembut dan bersungguh-sungguh. Tidak seperti kemarin, Greyson yang dingin dan angkuh.
“Penggemarmu akan selalu menyayangimu tak perduli apapun kondisimu. Kau bukan hanya memiliki penggemar namun juga keluarga”
“ya, kau benar. Mereka adalah keluarga kedua ku setelah keluarga Chance. Terkadang aku berandai-andai bagaimana kalau aku menikahi mereka semua” ucapnya sambil terkekeh
“kau gila” aku tergelak bersamanya.
Malam ini benar-benar menjadi malam yang indah seolah tadi pagi hanyalah mimpi buruk yang lewat dan saat ini aku telah bangun dari mimpi buruk itu.
Jika boleh aku mengatakan yang sejujurnya. Aku menyayangi Greyson melebihi kasih sayang seorang penggemar terhadap idolanya, meskipun ia selalu membuatku kesal dan ingin menangis.
hai ketemu lagi mueehe, kependekan ya part ini? wkwk sengaja :p btw part selanjutnya mau romantis-romantisan atau mau serius? X) komen aja ya dibawah jangan lupa vote juga hehe
oh iya tu di mulmed ekspresi Greyson pas mandang Birdy ya. Tatapannya asdfjdlfj
KAMU SEDANG MEMBACA
The Star [ Greyson Chance ]
FanfictionGadis biasa yang ingin menggapai sebuah bintang yang bersinar terang di angkasa. Namun tiba-tiba sinar dari bintang itu meredup dan hilang. Ia mencoba mencari bintang itu dan berusaha membuat sinarnya kembali bercahaya seperti semula. Tetapi bagaima...