Satu jam sudah ia membaca ceritaku. Greyson menarik nafas sambil menatapku. Seketika perhatianku teralihkan padanya “Ada apa ?” tanyaku heran
“Aku ingin bertanya sesuatu”
“apa itu ?”
Pandangan Greyson tak lepas dari ku dan ini membuatku gugup.
“Apa itu grenis ?”
Hening. Aku menelan ludah dengan susah payah sambil mengumpulkan ide untuk menjawab pertanyaan konyolnya namun bisa sangat memalukan bila ia mengetahuinya
“Aku menunggu” ucapnya sekali lagi. Astaga tenggorokan ku tercekat di buatnya
“Gr-grenis itu..” aku menatap wajah Greyson yang saat ini sedang menaikan sebelah alisnya
“Hey, aku pulang”
Segera ku hembuskan nafasku yang tertahan sejak tadi “Alexa sudah kembali. Aku harus pulang sampai jumpa” segera ku sambar tas ku lalu berlalu kedalam mobil Jeremy. Aku tidak mau di hujam pertantaan aneh seputar fangirling ku selama ini terhadapnya.
***
Pagi-pagi sekali aku bangun untuk menyiapkan makanan lalu membersihkan rumah. Aku harap Alexa tidak keberatan aku merapikan seluruh ruangan rumah ini karena menurut ku debu-debu yang menempel disini sudah cukup tebal.
Aku mengambil kemoceng lalu menyapu debu-debu halus yang berada di sekitar bingkai foto keluarga Chance.
Ku rapikan kertas-kertas kecil yang berserakan lalu memasukannya kedalam laci . Didalam laci aku menemukan map berwarna hijau bertulisan Greyson Michael Chance. Aku bergerak meraih map itu namun ku urungkan niatku karena ku pikir itu terlalu lancang untuk mengetahui urusan orang lain. Aku menutup kembali laci itu sambil membersihkan meja namun lagi-lagi rasa penasaran kembali merasuki ku. Ku buka kembali laci itu lalu ku raih map hijau yang ada didalam sana.
Map ini berasal dari Rumah Sakit namun aku tidak tau persis dimana letak rumah sakit ini. Mata ku mulai membaca serta mencerna kata demi kata yang tertuliskan pada isi map ini. Sontak tanganku menutup bibir ku yang terbuka karena terkejut dengan semua yang ada di dalam map ini.
Dokter memvonis kejiwaan Greyson sedikit terganggu. Suasana hatinya bisa berubah-ubah dalam kurun waktu satu jam.
Apa yang sebenarnya terjadi ?
Gadis batin ku mulai berbicara.
Pintu kamar Jeremy terbuka. Ia keluar dari kamar sambil mengusap kedua matanya “hey, selamat pagi”
“selamat pagi” jawab ku asal. Karena pikiran ku masih terfokuskan pada isi map ini
Jeremy menghampiriku “ada apa Bird ?” aku menarik nafas singkat menatap wajah Jeremy yang terlihat bingung. Ku sodorkan map itu pada Jeremy agar ia dapat mengetahui yang sebenarnya. Jeremy terduduk di sofa sambil tatapannya tetap fokus pada isi map itu.
“aku tidak mengerti apa yang terjadi padanya sampai jiwanya terguncang seperti ini” ucap Jeremy sembari memijit keningnya “Ia anak yang baik dan berbakat”
Aku menghela nafas panjang “Aku juga tidak mengerti”
“Mungkin kau bisa membantu untuk mengembalikan kondisinya seperti semula”
“aku tidak tau Jeremy”
“Birdy, kau pasti bisa”
“ak-aku tidak yakin karena aku takut kehadiranku malah membuatnya semakin bersedih. Kau tau aku salah satu penggemar beratnya”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Star [ Greyson Chance ]
FanfictionGadis biasa yang ingin menggapai sebuah bintang yang bersinar terang di angkasa. Namun tiba-tiba sinar dari bintang itu meredup dan hilang. Ia mencoba mencari bintang itu dan berusaha membuat sinarnya kembali bercahaya seperti semula. Tetapi bagaima...