Part 39 - Revenge

2.1K 232 32
                                    

Bea menyengir lebar setelah mengatakan bahwa ia menyukai Greyson. Hatiku pun bagai dicabik-cabik. Aku tidak bisa selamanya menyangkal perasaan ini. Aku mengakui bahwa aku mencintai Greyson. Aku benci mengatakan bahwa selama ini aku terjebak diarea fanzone. Aku benci mengakui bahwa selama ini aku menolak perasaan ku sendiri. Aku hanya takut jika ini semua hanya khayalan ku. Aku mencintainya sebagai sosok seorang kekasih, namun ia mencintaiku hanya sebatas penggemar.

Aku mencintainya, ia mencintai penggemarnya.

Kalimat itu selalu terputar didalam otak ku dan untuk kesekian kalinya, dalam diam yang panjang, aku menatap kearah manik mata Bea.

"Kau benar-benar menyukainya?"

Ia mencondongkan tubuhnya, "Apa kau melihat adanya kebohongan didalam mataku?"

Sial, ia benar-benar menyukai Greyson.

Aku berusaha berpikir keras. Bagaimana pun juga aku tidak rela jika Greyson jatuh kedalam pelukannya. Aku tidak perduli bila nanti gadis gila ini akan membully ku karena aku menggagalkan rencananya.

"Hmm Greyson menyukai—" Aku menggigit bibirku, "—Laba-laba. Ia menyukai hewan laba-laba dan juga buah durian," Kedua bola mata Bea membulat, "Hanya ituu?"

"Dan makanan pedas," aku tersenyum lebar. Bea langsung berdiri dari duduknya, "Terima kasih banyak. Aku akan memasakkan sesuatu untuknya," Ia melangkah masuk kedalam. Sementara aku masih diam seperti orang linglung.

"Apa yang baru saja aku katakan?" dan kemudian aku tertawa terbahak-bahak, "Maafkan aku, Grey."

***

"But if you like causing trouble up in hotel rooms,
And if you like having secret little rendezvous,
And if you like to do the things you know that we shouldn't do,
Baby, I'm perfect, baby I'm perfect for you,"

Suara merdu Harry memenuhi seluruh ruangan studio. Aku sedang duduk sambil memandangi The Lads yang sedang merekam lagu terbaru mereka berjudul Perfect. Entah mengapa aku menyukai bagian suara Harry.

"And if you like midnight driving with the windows down,
And if you like going places we can't even pronounce,
And if you like to do whatever you've been dreaming about,
Baby you're perfect, baby you're perfect,"

Tanpa sadar kepala ku bergoyang mengikuti irama dan bersenandung kecil. Mereka benar-benar musisi yang hebat.

Ditengah berjalannya proses rekaman, Greyson masuk dengan sebuah laptop diatas tangannya. Mata kami saling bertemu dan ia menyengir sebentar padaku sebelum menutup kembali pintunya.

Aku berani bersumpah, cengiran tiba-tibanya itu membuat nafas ku tercekat.

Greyson tidak banyak berkomentar. Ia langsung mengambil kursi dan ikut mendengarkan suara dari The Lads.

"Kerja bagus, teman-teman," ujar Kevin, "Beristirahatlah kalian," The Lads keluar dari dalam studio rakaman menuju tempatku berada.

"Hey, aku suka sekali lagu kalian," Seru ku gembira. Niall, Liam, Louis dan Harry tersenyum senang.

"Terima kasih, Birdy. Kami tidak sabar sampai para penggemar kami mendengar lagu ini,"

Mereka semua berhambur duduk tak lupa menyambar minuman kaleng dari dalam lemari pendingin.

Greyson dan Harry terlihat sedang mendiskusikan sesuatu. Terlihat dari raut wajah mereka yang serius.

"Halo guys," Bea masuk ikut bergabung bersama kami. Ia menaruh tas punggung yang terlihat berat itu diatas meja kecil. Hanya Niall dan Liam yang menjawab sapaan Bea barusan. Aku pun kembali memusatkan perhatian ku pada desain sampul album untuk Greyson.

The Star [ Greyson Chance ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang