Laki-laki ini mengambil tas ku dan menyeret ku keluar dari rumah
"Bibi tolong," aku mulai menangis. Laki-laki ini membawaku entah kemana
Ya Tuhan, masalah apa lagi ini...
*****
Laki-laki ini membawa ku kedalam mobilnya. Aku sama sekali tidak berkutik. Aku pasrah.
Ku pandangi jalan raya sampai akhirnya aku sadar kita sudah melewati Lymington.
Mobil ini berhenti dan seseorang membukakan ku pintu. Belum sempat aku mengucapkan sesuatu orang ini sudah membekapku dengan sapu tangan, dan akupun mulai kehilangan kesadaranku..
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku membuka mataku perlahan. Ku perjelas jarak pandangku karena pemandangan yang ada didepan ku saat ini adalah sekumpulan awan-awan putih.
Berapa lama aku tertidur?
Tunggu dulu...
Mereka membiusku dan dimana aku??!
Aku panik dan menoleh kepada seseorang disebelahku.
"Tenangkan dirimu, kita sedang dalam perjalanan menuju San Francisco,"
Kedua mataku langsung membulat
"Ap—apa?! mengapa kau membawaku jauh sekali dari rumah?" tanya ku panik
"Sudah ku bilang diam! atau kau mau ku berikan bius lagi?"
Dengan terpaksa aku membungkam mulutku. Aku memalingkan wajah ku kejendela pesawat ini.
Ya Tuhan, aku berada jauh dari Lymington. Sangat jauh. Chris pasti mencariku dan kuliah ku? oh astaga kepalaku sampai sakit mengingat ini semua.
Pertanyaan yang selalu terputar didalam otak ku adalah. Apa yang akan mereka lakukan? aku harap bukan sesuatu yang buruk.
Aku mencari-cari tas ku tetapi nihil. Mereka menyitanya juga. Aku hanya ingin mengambil ponselku. Memberitahu Chris agar ia tidak khawatir.
Ku senderkan kepalaku, berusaha menikmati pemandangan yang jarang ku jumpai ini.
~San Francisco International Airport~
Pesawat sudah mendarat. Laki-laki ini segera menggiring ku untuk turun dari kabin pesawat. Ku selipkan rambutku dibalik telingaku dan tetap berjalan menuju bandara.
Aku tidak percaya saat ini aku sedang berada di Amerika Serikat. Aku berusaha mengambil sisi positif dari ini semua.
Sisi positifnya adalah aku dapat terbang menuju USA secara gratis. Sisi negatifnya aku masih tidak tau apa yang akan mereka lakukan padaku.
"Bach, kau membawa barang baru?"
Tanya seorang laki-laki putih bertubuh kurus ini.
Oh orang ini namanya Bach. Ia hanya mengangguk sembari tetap menggiringku keluar bandara.
"Bisakah kau memberitahu ku kemana tujuan kita?" tanyaku saat kita sudah berada didalam mobil
"Ketempat dimana kau akan mendapatkan pekerjaan baru,"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Star [ Greyson Chance ]
FanfictionGadis biasa yang ingin menggapai sebuah bintang yang bersinar terang di angkasa. Namun tiba-tiba sinar dari bintang itu meredup dan hilang. Ia mencoba mencari bintang itu dan berusaha membuat sinarnya kembali bercahaya seperti semula. Tetapi bagaima...