Part 28 - Gegar Otak

2.6K 241 40
                                    

Birdy's POV

 

Ku akui tidurku tidaklah cukup nyenyak. Bagaimana bisa aku tertidur dengan pulas kalau wajah Greyson berada di hadapanku sekarang ini. Aku terus menerus menatap kearah wajah tenangnya saat tertidur. Bibirnya yang merah merona membuatku mengigit bibir sendiri.

Hingga ku sadari kedua kelopak mata itu bergerak. Buru-buru ku pejamkan kedua mataku, berusaha berakting seolah sedang tertidur pulas.

Bisa ku rasakan ranjang ini bergerak-gerak di sertai sentuhan lembut pada kepalaku.

Astaga ia mengusap kepalaku...

 

Aku benar-benar menikmati setiap usapan lembutnya. Mata ku terus terpejam mencoba menggali lagi alam bawah sadarku sampai aku merasakan sesuatu yang kenyal, lembut dan basah menyentuh keningku cukup lama. Butuh waktu beberapa detik sebelum akhirnya aku sadar bahwa ia baru saja mencium ku. Ingin rasanya ku buka mata ku namun ku urungkan niatku dan aku lebih memilih tetap terpejam.

Bagus sekali sekarang detak jantung ku semakin berpacu seolah orang lain dapat mendengar degupannya.

Kalau begini ceritanya aku tidak akan bisa tertidur sepanjang malam...

****

Bangun tidur dengan keadaan yang kacau, aku hanya tidur selama dua jam dan sialan sekarang kepalaku pusing karena kurang tidur.

Bangkit dari tempat tidur, aku meraih tas ku untuk mencari aspirin.

"Birdy, kau sakit?" suara Greyson tiba-tiba terdengar. Setelah meminum satu tablet aspirin aku menoleh kearah Greyson "Hanya sedikit pusing," jawab ku.

"Mandilah, kita akan pergi sarapan,"

Aku mengangguk kecil sambil melangkah menuju kamar mandi.

"Kita akan pergi menuju rumah ku siang ini," ucap Greyson ketika kami berada di elevator. Aku hanya diam sambil memandangi tombol-tombol elevator ini. Pikiran ku masih melayang-layang ketika Greyson mencium kening ku semalam.

Kami makan dengan tenang tanpa berbicara sedikit pun. Greyson diam-diam memperhatikan ku.

"Ada apa?" tanya ku ketika mendongakan kepala

"Kau hanya diam sedaritadi. Apa ada masalah?"

Dengan cepat aku menggelengkan kepalaku. Oh sialan mengapa bayang-bayang bibir lembab yang menempel di kening ku semalam tidak mau hilang juga.

"Hey my british girl, kita bertemu lagi," Harry tiba-tiba duduk di samping ku membuat Greyson menghentikan aktivitas makannya.

"H—Harry?"

Harry tersenyum lebar kearah ku, hari ini ia menguncir rambutnya. Ku akui ia terlihat lebih tampan seperti ini berbeda ketika ia menggerai rambutnya. Rambutnya yang panjang dan keriting terlihat seperti tarzan ._.

"Kurasa Greyson tidak keberatan jika aku mengajak mu untuk berjalan-jalan. Ayo," Harry langsung menarik lengan ku, membuatku berjalan terhuyung.

Ku tolehkan kepala ku ke belakang, Greyson mengejar ku dengan cepat.

"Harry, berhenti! Kau tidak bisa seenaknya menarik Birdy pergi!" omelnya dan seketika Harry berhenti melangkah seraya membalikan tubuh menghadap Greyson.

The Star [ Greyson Chance ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang