Diseret Ke Kelas Metastasis

Prolog 2: Firana 1

「E-Rangkullah!?」

Dia berteriak tiba-tiba.

(Apa maksudmu dengan berpelukan!? …Pelukan? atau apakah itu…)

Jawabannya tidak dapat muncul tidak peduli seberapa keras saya berpikir.

Yang mengatakan, Dia bermasalah karena dia tidak bisa meminta gadis itu untuk melakukan konfirmasi.

Hironobu bingung harus menjawab apa, lalu gadis itu memiringkan kepalanya.

"TIDAK...?"

Dia bertanya dengan manis.

(Kelucuan ini adalah kejahatan…! Aku tidak tahu apa maksudnya tapi ayo berpelukan heeeeeer!)

Hironobu berteriak dalam benaknya lalu dia menjawab dengan suara kecil.

「Y-yah ... lanjutkan」

Dia berpura-pura tenang sampai saat terakhir… laki-laki yang benar-benar perjaka tanpa pengalaman dengan wanita memberikan jawaban.

Jika itu wanita normal maka mereka akan curiga dan merasa sedikit jijik sewaktu-waktu.

Tapi, gadis di depannya.

"Terima kasih banyak!"

Dia mengangguk sambil tersenyum.

Senyum itu benar-benar polos.

Jika senyuman itu memiliki niat jahat, Hironobu tidak akan bisa mempercayai apapun lagi.

Sambil memikirkan itu, gadis itu mencengkeram tangan Hironobu.

"Datanglah kemari"

「O-oke…」

Untuk pertama kalinya seorang gadis memegang tangan.

Kelembutannya terlalu besar sehingga dia sangat bahagia, jantungnya berdetak kencang.

(T-Ini adalah tangan seorang gadis...Aku harus menggenggamnya dengan ringan...)

Bohong jika dia mengatakan bahwa dia tidak pernah menyentuhnya sebelumnya tapi gadis itu dengan mudah memegang tangannya.

Hironobu sedikit bersyukur di dunia mimpi ini.

Saat mereka maju, ada sesuatu yang terlihat di balik kabut.

"Apa itu?"

"Tempat tidur"

「B-Tempat Tidur…?」

'Hei, hei, tidak mungkin'…dia berpikir tapi itu benar-benar tempat tidur ketika dia pergi.

Ini mewah besar dari tempat tidur biasa tapi itu pasti tempat tidur.

(Lalu ini artinya?)

'Tidak mungkin' ー Hironobu berpikir jadi dia memutuskan untuk bertanya pada gadis itu.

「K-Kamu mengatakan bahwa kamu ingin dipeluk tapi.dalam arti apa?」