❝𝚆𝚘𝚞𝚕𝚍 𝚢𝚘𝚞 𝚜𝚝𝚊𝚢 𝚎𝚟𝚎𝚗 𝚒𝚏 𝙸 𝚑𝚊𝚟𝚎 𝚗𝚘𝚝𝚑𝚒𝚗𝚐 𝚕𝚎𝚏𝚝?❞
—𝙹𝚞𝚗𝚐 𝙼𝚒𝚗𝚑𝚢𝚞𝚗𝚐☘︎☘︎☘︎
Sebulan kemudian.
Tibalah hari diadakannya Engineering Festival di fakultas teknik. Semuanya sibuk melakukan bagiannya untuk mendukung acara ini, tak terkecuali Minhyung. Anak itu sudah berada di kampus sejak subuh hingga malam hari.
Meskipun organisasi penyelenggara khusus acara festival itu sudah dibuat, Minhyung tetap diminta teman-temannya untuk membantu kelancaran acara. Pemuda Jung itu sendiri juga berpikir bahwa ia memang harus turun tangan untuk membantu teman-temannya.
Ada saat-saat dimana Donghyuck melihat Minhyung yang menawarkan diri untuk membantu pekerjaan temannya, meski itu bukan bagiannya. Minhyung selalu merasa ia harus menjadi kebanggaan dan bisa diandalkan oleh teman-temannya, namun kadang Donghyuck berpikir Minhyung berlebihan melakukannya sampai mengorbankan waktunya sendiri.
Sebenarnya, ia tidak suka itu. Namun ia memendamnya untuk menghargai keputusan Minhyung.
Di malam hari dimana festival itu berlangsung, Donghyuck pulang duluan dan tidak menemani Minhyung karena jadwal kuliah dan praktek labnya penuh sepanjang hari. Namun karena kecerobohannya, ia terpaksa harus bergegas kembali ke kampusnya dengan motor untuk mengambil laptopnya yang tertinggal di kelas.
"Ah! Itu dia!" katanya segera meraih laptopnya yang berada di kegelapan kelas. "Untung aku menaruhnya di kelas dan bisa meminjam kunci dari satpam. Kalau di luar sudah pasti hilang"
Donghyuck bersenandung hendak pulang, namun ia begitu terkejut ketika melewati seorang pemuda yang terduduk kelelahan di salah satu bangku depan kelas. Lelaki itu menundukkan kepalanya sambil memejamkan mata.
"Minhyung sunbae?!" serunya kaget. "Kau masih disini??"
"Eh, Donghyuck-ah?" tanya Minhyung yang linglung membuka matanya. Meski begitu ia berusaha menegakkan tubuhnya dan membuatnya seolah baik-baik saja. "Kau juga kok masih disini? Ini jam 1.30 pagi"
Pemuda Seo itu mengernyit tak percaya pada seniornya yang tersenyum lemah itu. "Sunbae juga apa-apaan-"
Kruyukkk
Donghyuck dan Minhyung saling berpandangan mendengar suara raungan dari perut Minhyung yang kosong itu.
"Sunbae, jangan bilang kau juga belum makan?" kata Donghyuck panik.
"Sudah kok" kata Minhyung menggaruk tengkuknya. "Tadi jam 4 sore—"
"Apa?! Itu sudah lebih dari 6 jam yang lalu" kata Donghyuck gusar. "Oke, ikuti aku. Aku tahu tempat makan yang masih buka jam segini. Kau bawa mobil, kan?"
Minhyung meringis, "Mobilku dibawa daddy tadi pagi karena mobil daddy direparasi. Aku hanya di-drop dan berniat pulang bersama Doyoung. Tapi tadi ia sangat kelelahan, aku tak tega kalau dia harus mengantarku ke rumah dulu"
"Kalau begitu, kau sendiri malah tidak bisa cepat makan dan pulang, sunbae" kata Donghyuck tak percaya. "Akan kubonceng dengan motorku. Ikut aku ke parkiran"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kintsugi [Jung Family] ✔
Fanfiction•Broken but Beautifully Gathered• (Contains BL & mature contents, 18+) Daddy dan Appa, julukan yang tidak cocok satu sama lain, namun itulah panggilan anak- anak terhadap Jung Jaehyun dan Jung Taeyong di keluarga ini. Keluarga inipun bukan keluarga...