Side Story #1 (Yuwin): The Ex-Idol at the Coffee Shop

720 52 4
                                    

[A/N: Ini bakal panjaaangg karena cuma oneshoot]

☘︎☘︎☘︎

Tak pernah sekalipun dalam hidupnya, seorang Nakamoto Yuta membayangkan akan ada orang lain yang mengisi tempat Nakamoto Aeri. Dan ia juga tidak pernah berharap akan itu.

Bertahun-tahun ia membiarkan tempat itu kosong. Ia cukup hanya dengan Shotaro. Bahkan menyewa seorang pembantu untuk membantu mengurus anaknya pun ia enggan.

Iya, ia akui ia menjadi jauh lebih protective setelah istrinya tiada. Dan sebenarnya bukannya Yuta kikir. Yuta pernah mempekerjakan seorang asisten rumah tangga, namun wanita itu nampaknya menunjukkan kepribadian yang aneh.

Ia menunjukkan perhatian yang terlalu berlebihan terhadap keluarga Nakamoto itu, seakan ia adalah nyonya di keluarga itu. Yuta yang merasa tidak nyaman akhirnya memberhentikannya dan sejak saat itu mengurus rumah beserta Shotaro sendiri.

Sejak Sungchan mengatakan Shotaro merasa lebih nyaman di Korea, ia menjadi sadar betapa ia telah membuat anaknya begitu kesepian. Selama di Jepang, Shotaro tidak ia perbolehkan kemana-mana karena takut sesuatu terjadi pada anak itu.

"Tou-san minta maaf ya, Taro-kun" gumamnya.

Sungchan benar. Baru beberapa hari sejak ia pulang dan tidur di rumahnya sendiri di Jepang, ia merasakan kesunyian yang sangat senyap.

"Padahal aku hanya pulang ke rumah saat sudah selesai bekerja, rasanya sesepi ini. Bagaimana denganmu yang terus di rumah sejak pulang sekolah setiap hari?"

Pikirannya berkelana mengingat Shotaro. Sekarang, anaknya itu sudah tak akan kesepian di negeri seberang. Ada Sungchan yang akan selalu bersamanya, juga keluarga Jung dan teman-teman sekolahnya.

"Tapi, sampai kapan kau akan terus disana? Bagaimanapun, kau tak bisa terus merepotkan keluarga Jung, Taro-kun. Suatu saat kau juga harus pulang dan bekerja disini"

Yuta sebenarnya sama sekali tidak memaksa Shotaro meneruskan usaha distillerynya, mengingat perusahaan itu juga meninggalkan kenangan buruk dan merampas nyawa ibunya. Ia juga bermaksud memberi Shotaro modal untuk membuka usaha lainnya.

Hanya saja, mendirikan sebuah usaha itu sangat tidak mudah, apalagi di era sekarang. Yuta sangat tahu bagaimana beratnya "membabat alas" (memulai dari nol) sejak jaman ayahnya dulu.

Semua pikirannya yang berseteru membuatnya semakin bingung. Ini baru masalah anaknya, belum arah perusahaan dan ribuan karyawan yang bergantung padanya.

"Aeri-chan, aku tak bisa memikirkan dan mengurus ini semua sendirian" gumamnya lirih. "Apakah memang sudah tiba saatnya? Bolehkah sekarang aku merelakanmu dan mencari seseorang untuk mendampingiku menggantikanmu?"

☘︎☘︎☘︎

Di suatu malam yang bersalju di akhir tahun itu, rasanya begitu dingin dan hawa yang menusuk itu membuat mata Yuta berat serta mengantuk.

'Aku harus bangun' pikirnya. 'Aku masih harus menyetir sampai rumah dan merapikan data-data yang dibahas saat meeting tadi"

Kota Yoichi, tempat distillerynya dibangun adalah kota yang terletak cukup jauh dari kawasan padat penduduk. Beberapa distillery memang dibangun disana sesuai zoning regulation dan mencegah kebakaran beruntun apabila pabrik itu terbakar.

Yuta tidak tahu apakah di daerah yang sepi dan sudah malam itu masih ada tempat yang menjual kopi, tapi sepertinya ia beruntung karena menemukan sebuah kedai kopi kecil yang masih buka setelah beberapa saat menyetir.

Kintsugi [Jung Family] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang