Sinar matahari pagi telah menyusup melalui kaca jendela rumah keluarga Jung. Aroma wangi masakan Taeyong memenuhi dapur dan ruang makan.
Biasanya tepat di saat ini anak-anaknya sudah duduk dengan manis dan berceloteh riang di meja makan, tapi kenapa sekarang belum ada satu anak pun yang tampak?
"Hyung" kata Taeyong yang pada Jaehyun yang ikut membantu menata makanan mereka di meja makan. "Tumben mereka bangun terlambat. Biasanya Minhyung yang akan bangun lebih dulu dan membangunkan Jeno serta Sungchan. Tolong coba kau lihat mereka di kamar"
"Tentu, jagiya" ujar Jaehyun lalu beranjak naik ke kamar ketiga anaknya di lantai tiga. Ketika pintu dibukanya perlahan, ia menemui ketiga anaknya sedang tidur berdampingan dengan gaya yang berbeda-beda.
Wajah mereka yang terlelap terlihat begitu damai, membuat kepala keluarga Jung itu tak tega membangunkan mereka. Tapi harus ia lakukan agar mereka tak terlambat ke sekolah.
"Jeno-ya, Sungchan-ah" katanya sambil menepuk-nepuk pelan kepala mereka agar mereka terbangun. "Ayo bangun, kalian bisa terlambat ke sekolah. Sungchan-ah bukannya jam pertama matematika? Katamu gurunya killer"
Mendengar itu, Sungchan langsung membelalakkan matanya dan berteriak, "Ahh! Aku harus cepat berangkat! Jangan sampai aku dimarahi Miss Irene"
Ia langsung mengguncangkan tubuh Jeno juga. "Bangun hyung! Aku tidak mau telat gara-gara hyung"
Jeno yang masih mengumpulkan nyawa hanya bisa mengerang. "Sungchan-ah, jangan berisik. Kasihan Minhyungie hyung, dia masih butuh tidur"
Meski begitu, Minhyung yang terbiasa bangun pagi tetap ikut bangkit dan mengusap matanya.
"Minhyungie ada kelas pagi juga?" tanya Jaehyun.
"Tidak, dad. Untungnya kuliah hari ini hanya kelas sore" balas Minhyung. "Aku tetap tak mau ketinggalan sarapan bersama kalian"
"Baiklah, kalau begitu" kata Jaehyun. "Jeno, Sungchan, segera mandi dan ganti baju lalu sarapan di bawah"
Jaehyun dan Minhyung turun duluan, disusul Sungchan dan Jeno yang tergopoh-gopoh memanggul tas sekolah.
Mereka duduk di sekeliling meja makan, menikmati kongnamulguk (sup tauge) dan hidangan Korea lainnya pagi itu.
"Minhyungie kemarin pulang jam berapa?" tanya Taeyong pada anak-anaknya. "Kami semua khawatir sekali karena kau tak kunjung pulang dan tak bisa dihubungi"
"Maaf, appa" kata Minhyung. "Minhyung masih di tengah acara waktu kalian menelepon, setelah itu aku berbincang dengan temanku hingga lupa mengecek handphone"
"Minhyungie hyung kemarin pulang dini hari bersama temannya, appa" kata Jeno tersenyum lebar.
"Bukan, appa. Katanya itu sahabatnya" goda Sungchan jahil sambil melirik kakak sulungnya. "Wajahnya cantik dan manis"
Minhyung melotot. Kenapa kedengarannya jadi salah begitu? Ia takut Taeyong malah salah sangka mendengarnya.
"Wah, Minhyungie sudah besar rupanya? Dia bawa teman kesini malam-malam?" tanya Jaehyun tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kintsugi [Jung Family] ✔
Fanfiction•Broken but Beautifully Gathered• (Contains BL & mature contents, 18+) Daddy dan Appa, julukan yang tidak cocok satu sama lain, namun itulah panggilan anak- anak terhadap Jung Jaehyun dan Jung Taeyong di keluarga ini. Keluarga inipun bukan keluarga...