❝𝚈𝚘𝚞'𝚛𝚎 𝚕𝚒𝚔𝚎 𝚊 𝚏𝚘𝚞𝚛-𝚕𝚎𝚊𝚏 𝚌𝚕𝚘𝚟𝚎𝚛 𝚒𝚗 𝚖𝚢 𝚐𝚛𝚎𝚢 𝚏𝚒𝚎𝚕𝚍 𝚘𝚏 𝚋𝚘𝚛𝚎𝚍𝚘𝚖❞
-𝙽𝚊 𝙹𝚊𝚎𝚖𝚒𝚗
☘︎☘︎☘︎
Seusai aktivitas belajar mengajar, Jimin sengaja tinggal di sekolah lebih lama, mengatakan kalau ia masih ada perlu. Jimin sengaja melakukan itu agar teman-temannya tidak menungguinya pulang bersama hari itu, karena gadis itu berniat melapor ke kantor polisi.
"Aku akan segera pergi dan melaporkannya, tidak perlu sampai ada yang tahu" pikirnya.
Namun naas sekali, saat ia dalam perjalanan ke kantor polisi beberapa meter setelah meninggalkan sekolah, 3 orang lelaki dengan ukuran tubuh cukup besar dan terlihat seperti berandalan mendekati gadis itu.
"Mau kemana?" tanya salah seorang dari mereka. "Kau Yoo Jimin, kan? Kebetulan hari ini boss mau bertemu. Ayo ikut kami sebentar saja"
Jimin menatap ngeri. Sekarang ia harus bagaimana? Ia tak mengira akan ditangkap seperti ini saat sendirian.
Seorang yang lain terlihat senang, "Tak sia-sia kita menunggu waktu yang tepat. Akhirnya ada saat dia sendirian"
"Jangan banyak bicara" ujar Kim Woojin, salah satu anggota yang juga wakil boss grup itu. "Boss ingin segera menemuinya"
"Bagaimana ini? Bagaimana ini? Bagaimana ini?" ucap Jimin panik dalam hati. Ia tak akan sempat minta bantuan siapapun.
"YOO JIMIN!"
Sebuah suara yang cukup familiar memecah pikirannya, dan saat itu Jimin melihat ada sesosok lelaki yang melintas cepat, lalu mendaratkan pukulan pada salah satu dari mereka.
"Na Jaemin!" ujarnya.
"Kenapa kau sendirian?? Ini berbahaya, cepat lari!" teriak Jaemin.
"Sial!" rutuknya dalam hati. "Ternyata prasangka Jeno benar. Aku yang salah, aku yang harus membereskan ini"
Jimin tak ingin meninggalkan Jaemin sendirian, tapi ia tak boleh disana karena akan jadi beban.
Ia pun segera lari, namun Woojin mencekal tangannya.
"Lepaskan dia!" seru Jaemin geram, berniat memukul Woojin, namun ia terkena pukulan keras di belakang kepalanya oleh anggota yang lain, sehingga ia langsung mengerang kesakitan dan terjatuh.
"Bajingan!" katanya marah. "Kalian main kotor! Beraninya keroyokan untuk seorang gadis seperti itu. Jangan berbuat kekacauan lagi disini!"
Woojin menatapnya dingin tak peduli. Tangan satunya meraih handphonenya dari saku, lalu berkata pada kedua anak buahnya, "Tahan dia"
Ia lalu menghubungi Park Yuri. "Boss, nampaknya disini ada pengganggu. Kita apakan?" tanyanya menatap datar Jaemin. "Boleh kita habisi di tempat?"
"Hmm, jangan. Aku punya ide yang lebih seru dan menarik". Jawaban psycho di seberang telepon membuat Woojin merinding. Apa lagi yang akan direncanakan anak gila itu?
"Kebetulan aku punya urusan yang belum selesai dengan Jung Jeno. Bawa keduanya kesini" perintahnya. "Lalu beritahu Jeno untuk segera kesini kalau mau mereka selamat. Pastikan ia datang sendirian"
Jeno berniat untuk pulang dari klub basket saat ia mengernyit melihat kertas yang ditempel di lokernya. Segera ia menyambar kertas itu dan membacanya tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kintsugi [Jung Family] ✔
Fanfiction•Broken but Beautifully Gathered• (Contains BL & mature contents, 18+) Daddy dan Appa, julukan yang tidak cocok satu sama lain, namun itulah panggilan anak- anak terhadap Jung Jaehyun dan Jung Taeyong di keluarga ini. Keluarga inipun bukan keluarga...