Di sebuah kamar terdapat dua orang berbeda generasi tengah tiduran di atas kasur.
Yang satu dengan dunianya sendiri yang satu lagi fokus pada ponsel ditangannya.
Jam menunjukan pukul 19.00.
Jisoo yang baru memasuki kamar dengan barang sesuatu di tangannya berjalan menghampiri sang suami yang tengah menjaga Vya tapi matanya fokus ke ponsel.
Gadis kecil itu asik dengan dunianya sendiri menatap ke arah pelapon kamar sambil terus bergumam tak jelas dan hanya bahasa bayi lah yang mengerti.
"Mas."
Seokjin yang fokus hanya berdeham dengan alis yang terangkat ke atas.
"Liat deh." Jisoo menjulurkan sesuatu untuk menunjukan apa yang sudah di bawa di tangannya.
"Apa tuh." Seokjin mengalihkan perhatiannya dan menatap benda yang tak asing dan itu membuatnya menyerit bingung.
"Kenapa nih?" Tanyanya mengambil benda tersebut dengan raut wajah bingung, Jisoo hanya menjawab dengan menunjuk lewat mukanya untuk melihat saja sendiri.Seokjin menatapnya dengan teliti ketika melihatnya dengan jelas, seketika debaran kencang di rasakannya. Dengan melebarkan matanya dia menatap benda tersebut tak percaya.
"Yang serius?"
"Ya kamu liat sendiri kan."
Seokjin menatap istrinya dengan raut wajah yang sulit dijabarkan, lebih ke shock sih keliatannya.
Dia kembali melihat benda yang berada ditangannya sambil terus di bolak-balik karna takut salah lihat, tapi masih sama tidak ada yang berubah.
"Yang serius, Vya masih kecil loh." Ujar Seokjin menatap istrinya dengan pandangan melas, benda pipih yang memperlihatkan garis dua berwarna merah membuat Seokjin seketika uring-uringan.
"Ya salah Masnya lah."
"Tapi ga secepet ini juga sayang."
"Ya gimana, emang aku tau juga bakal begini jadinya." Ujar Jisoo.
Seokjin hanya diam masih dengan menatap benda tersebut bingung, kaget, cemas jadi satu.
Jisoo yang emang sedari tadi memperhatikan raut wajah suaminya yang tegang berusaha menahan tawanya.
Lalu dia duduk di pinggir ranjang dengan mengadap Seokjin yang masih mode shock.
"Bercyandya."
"Hah."
Jisoo yang sudah tak tahan akhirnya ketawa melihat raut wajah suaminya yang lucu.
"Hahaha ga Mas, aku boongan doang ko." Ujarnya.
Seokjin yang masih tidak paham hanya menampilkan raut wajah cengonya.
"Maksud kamu?"
"Ga, itu boongan doang."
"Tapi ini bener nunjukin garis dua sayang." Ujar Seokjin masih bingung, masih takut juga sih kalo ini beneran positif.
"Ya aku celupin ke air Jus sisaan tadi, mangkanya gitu." Jelasnya.
Seokjin masih diem.
"Jadi kamu beneran hamil apa ga?" Tanyanya lagi memastikan, dia tuh ra paham masalah beginian. Kalo udah di kasih gitu ya berarti bener istrinya bunting lagi tapi dia juga gatau kalo alat itu bisa di jadiin bahan prank buat dirinya.
Jisoo tersenyum, "Ga Mamasku, aku cuman prank kamu." Ujarnya mengusap wajah tampan suaminya.
Seketika raut wajah yang tadi nya tegang menjadi kendung mendengarnya, membuang nafasnya dengan lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Yeon Seok✓
Short Story[Jinsoo ShortStory]. . Sebuah Short Story keluarga kecil yang sangat bahagia. Gimana sih keseharian mereka? mengurus anaknya yang berumur 2 tahun? lagi aktif-aktifnya banget tuh pasti. . Semi-Baku Lokal. . Rank #1 Jinjisoo (30-12-2020) #1 Kimyoungho...