Malam hari.
Jisoo tengah bermain dengan putranya di ruang tengah, dengan televisi yang menyala.
Sedangkan Seokjin baru saja datang dari arah dapur dengan membawa secangkir kopi, lalu menaruhnya dimeja dekat sofa yang akan di dudukinya.
"Abang ngantuk?" tanya Jisoo ketika melihat putranya tengah mengucek matanya dengan punggung tangan kecilnya.
"Unda cucu." ujarnya mendekati Jisoo.
"Botol susunya mana, biar dibikinin." ucap Jisoo mengusap rambut putranya sayang.
Pria kecil itu dengan cepat mengambil botol susu yang berada dikeranjang mainan nya, alih-alih memberikan pada Jisoo untuk dibuatkan susu. Tapi malah diberikan kepada Seokjin yang sedang duduk anteng sambil menonton tv.
"Ayah cucu." ujarnya sambil memberikan botol susu kepada Seokjin.
Jisoo hanya terkekeh melihatnya, padahal dia ingin membuatkan susunya. Tapi malah suaminya yang jadi sasaran Yonsok.
"Aduduh anak Ayah udah ngantuk ya pasti." ujar Seokjin mengangkat tubuh kecil Yonsok dan memangkunya, pria kecil itu tidak menjawab hanya menguapkan mulutnya yang langsung ditutup oleh Seokjin dengan tangannya. Biar nyamuk ga masuk🙄.
Jisoo langsung menghampiri keduanya dan duduk disebelah Seokjin, "Sama Bunda dulu ya, biar Ayah buatin susunya." ujar Seokjin lalu menyerahkan Yonsok pada Jisoo. Lalu pergi ke dapur untuk membuatkan susu.
Sepergiannya Seokjin, Jisoo menepuk pelan bokong putranya yang sedang menyenderkan tubuhnya pada Jisoo dengan memeluk tubuh Bundanya. Kepalanya ia taruh di dada Jisoo, sambil sesekali memejamkan matanya. Berusaha menahan kantuknya untuk sampai Seokjin datang, iyah nungguin susunya dia tuh.
Setelah selesai Seokjin memberikan botol susunya kepada putranya yang langsung diambil dengan tidur bersender pada tubuh Jisoo.
Ditambah dengan usapan-usapan lembut dari Jisoo, membuat Yonsok dengam cepat sudah terlelap, lalu Jisoo mengkode Seokjin supaya Yonsok dipindahkan ke kamar.
Seokjin yang mengerti langsung menggendong putranya, untuk pindah ke kamar.
Setelah selesai, Seokjin kembali menghampiri istrinya yang masih ditempat duduk di sofa sambil menonton tv.
"Sayang."
"Heum."
"Aku mau ngomong."
"Yaudah ngomong aja." ujarnya santai tanpa menolehkan kepalanya karna sedang asik menontontv.
"Liatin, Masmu ini mau ngomong." ucap Seokjin sedikit kesal karna kehadirannya seperti tidak diindahkan oleh istrinya.
Jisoo yang merasa suaminya agak berbeda langsung mengarahkan duduknya manghadap dengan Seokjin, menyilakan kakinya sambil menatap Seokjin serius.
"Iyah maaf, mau ngomong apa Masku?" ujar Jisoo mengusap pipi Seokjin menggunakan sebelah tangannya.
"Sayang, kayanya kedepannya aku bakal sibuk banget deh." ujar Seokjin dengan suara sedihnya.
"Heum terus?" ujar Jisoo
"Karna aku mau buka cabang di Jakarta, kayanya juga aku bakal sering kesana buat mestiin sampe pembukaanya selesai dan keadaanya stabil." jelasnya dengan raut wajah yang sedih, sambil memegang tangan istrinya yang masih berada dipipinya. Sesekali di usapnya.
"Yaudah kan itu pekerjaan kamu, aku bisa apa. Aku cuman bisa dukung kamu dan mestiin kamu ga sakit karna kecapean aja." ujar Jisoo, "Lagian aku ga mungkin ikut kamu bolak-balik Bandung-Jakarta buat nemenin kamu, kasian di Abang." lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Yeon Seok✓
Short Story[Jinsoo ShortStory]. . Sebuah Short Story keluarga kecil yang sangat bahagia. Gimana sih keseharian mereka? mengurus anaknya yang berumur 2 tahun? lagi aktif-aktifnya banget tuh pasti. . Semi-Baku Lokal. . Rank #1 Jinjisoo (30-12-2020) #1 Kimyoungho...