Abang Sekolah?

686 58 10
                                    

Diruang tengah terdapat keluarga kecil yang tengah sibuk dengan urusan masing-masing.

Sang Ayah yang sibuk dengan dunia tv nya lain halnya dengan Bundanya yang tengah merapihkan keperluan untuk persalinannya nanti, sedangkan putra mereka tengah sibuk seperti biasanya dengan mainannya yang seperti sudah dunianya sendiri.

"Liat deh Mas, lucu ya." ujar Jisoo menunjukan barang kepada Seokjin yang tengah duduk disofa sedangkan Jisoo berada di bawahnya duduk dilantai yang beralasan karpet berbulu.

"Apa itu, tas?"

"Iyah buat Abang nanti." ujarnya terkekeh kecil.

"Beli dimana? Kamu abis keluar hari ini?" tanya Seokjin, karna dia udah batesin istrinya buat pepergian. Takut kenapa-napa doang soalnya udah deket hpl banget.

"Ga, tadi didepan ada yang jual. Rame pada kesana, aku penasaran ya samperin aja."
"Terus kan aku ajak Abang, dia liat kali bilang gini ke aku 'Unda Abang tekolah' sambil bawa tas ini." jelas Jisoo sambil tertawa kecil karna mengingat kejadian tadi siang, dimana putranya yang ikut-ikutan memilih bareng ibu-ibu komplek.

Seokjin tersenyum mendengarnya, kalo dibayangin selucu apa putranya itu pasti gemes banget ngoceh aja kerjaannya.

"Coba aku mau liat." Seokjin sedikit menundukan kepalanya, dan Jisoo memberikan tas yang tadi dia beli.

"Kecil banget."

"Ya namanya juga buat anak kecil ya kecil lah." ujar Jisoo.

"Ga, maksudnya ga ke kecilan ini buat Abang."

"Ga, pas ko. Kalo kegedean juga kasian lah, gedean tasnya dari pada orangnya." jelasnya.

Seokjin manggut-manggut doang sambil mengQC tas nya.

"Bang."

Pria kecil yang asik dengan dunianya sepertinya tidak mendengar panggilan dari sang Ayah.

"Abang."

"Apa Ayah." sautnya tapi masih fokus sama mainannya.

"Sini deh."

Pria kecil itu tidak menyaut, yang Seokjin fikir bakal segera menghampiri tapi sepertinya ucapannya bagai angin lalu.

"Abang denger Ayah ngomong ga?" ujar Seokjin sambil memperhatikan Yonsok main.

"Biarin ga di kasih jajan sama Ayah kalo ga dengerin." timpal Jisoo.

"Iyaiya."

Yonsok beranjak dari zona nyamannya, dengan membawa mainana di tangannya datang menghampiri kedua orangtuanya dengan wajah yang cemberut. Gimana ga ya orang lagi asik maen di ganggu.

"Ini punya siapa?" tanya Seokjin menunjukan tas ditangannya ketika putranya sudah ada didekatnya.

"Puna Abang lah buat tekolah." ujarnya.

"Emang Abang mau sekolah dimana?"

"Ana lah auh ama a'akim." jawabnya lagi membuat Jisoo tak kuasa menahan tawanya, lucu banget denger anaknya ngejawab setiap pertanyaan dari Seokjin.

Seokjin pun terkekeh kecil, "Emang a'hakim sekolah dimana, ya beda dong nanti kalo Abang dah masuk sekolah mah." ujar Seokjin.

Yonsok hanya diam mendengar penuturan sang Ayah, ga paham dia tuh.

Jadi a'hakim atau a'akim dipanggil Abang ini adalah anak tetangga yang berumur 6 tahun, namanya Hakim cuman kan jarak umur mereka yang beda jadi dipanggil A'a.

Jangan salah Yonsok ini kalo maen diluar dikelilingin anak-anak yang udah pada sekolah ya bisa dibilang dia paling kecil lah di daerah rumahnya.

Kadang juga mereka suka maen dirumah Seokjin, karna kan maenan Yonsok banyak mangkanya Seokjin desain khusus ruangan buat anaknya maen ga gede ko. Sepetak doang🙄.

Kim Yeon Seok✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang