Seokjin tengah tiduran diruang tengah dengan tv menyala dan ditemani oleh Putranya yang tengah bermain tak jauh dari sana.
Seketika dia merasakan kantuk membuatnya harus menahannya, karna teman-temannya akan berkunjung kesini nanti.
Bilangnya mah pagi, tapi ini udah mau siang ga dateng-dateng. Udah tau Seokjin paling males dibuat nunggu, ini demi teman nya saja nih.
Seokjin yang benar-benar tidak kuat mengambil bantal sofa untuk dia tidur sebentar, oke dia bakal tidur sebentar.
"Bang." Seokjin memanggil putranya yang langsung disaut tanpa menoleh.
"Bang, Ayah bobo dulu ya."
Pria kecil itu menganggukan kepalanya, membuat Seokjin kurang puas akan responnya.
"Bang, Ayah bobo dulu ya." ulang Seokjin lagi.
"Iya Ayah." jawabnya tapi fokusnya masih dengan mainannya, membuat Seokjin terkekeh kecil lalu memejamkan matanya.
Cuman sebentar ko.
.
Beberapa menit kemudian Seokjin terbangun dan melihat sekitar, Yonsok masih dengan mainannya hanya saja udah berada didekatnya.
Dengan begitu Seokjin mengecek ponselnya untuk melihat kabar teman-temannya yang belum kunjung datang juga.
Uhh dia tertidur setengah jam ketika melihat jam diponselnya, lalu dia mendengar suara yang menurutnya teguran untuknya.
"Ayah katanya bobo, ko main hp cih." ujar pria kecil itu ketika melihat pergerakan sang Ayah dari awal bangun.
"Oh oke, Ayah cuman main hp sebentar. Ini tidur lagi ko." ujar Seokjin menaruh kembali ponselnya dan juga kembali memejamkan matanya dengan tersenyum.
Gemas sekali putranya ini, bicara udah lancar trus bentar lagi bakal dimasukin sekolah. Mungkin diwaktu umurnya 4,5 tahun bakal paud.
Dengan begitu Seokjin kembali memejamkan matanya meninggalkan Yonsok yang masih asik dengan dunianya sendiri.
.
Jisoo yang tengah berada didapur dikejutkan ketika merasakan pelukan dikakinya, seakan tau siapa pelakunya Jisoo tersenyum dan kembali melakukan aktivitasnya memasak.
"Abang ngapain kesini? Ayah mana?" tanya Jisoo.
"Ayah agi bobo."
"Hah tidur, Abang main sendirian dong. Aduh kasian anak Bunda." ujar Jisoo segera berbalik dan menatap putranya.
"Abang mau apa hmm, mau kue ya? Bunda ambil dulu." Jisoo menggiring putranya untuk ikut dan duduk dimeja makan menunggunya mengambilkan cookies lebaran.
"Abang au cokat Unda."
"Boleh." Jisoo tersenyum dan mengambilnya hanya 2, ga bagus makan manis banyak-banyak. "Jangan banyak-banyak ya nanti giginya bolong, terus Abang ga bisa makan coklat lagi." nasihat Jisoo sambil membuka bungkus coklatnya.
"Gigi Abang olong, akit." ujarnya sambil memperlihatkan gigi susunya, membuat Jisoo tekekeh gemas.
"Iyah mangkanya jangan banyak-banyak makan yang manis nanti giginya rusak trus giginya copot jadi ompong deh." jelas Jisoo tertawa kecil.
"Opong?" ulangnya.
"Iyah gigi Abang ilang nanti mau gaada giginya?"
"Nda au gigi na ilang." ujarnya menutup mulutnya dengan tangan kecilnya ketika Jisoo hendak menyuapi coklatnya.
Membuat Jisoo tak kuasa untuk tertawa mendengar celotehan putranya, "Iyah udah ga, nanti juga bakal tumbuh lagi ko. Jadi gapapa ya gausah takut." ujar Jisoo tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Yeon Seok✓
Conto[Jinsoo ShortStory]. . Sebuah Short Story keluarga kecil yang sangat bahagia. Gimana sih keseharian mereka? mengurus anaknya yang berumur 2 tahun? lagi aktif-aktifnya banget tuh pasti. . Semi-Baku Lokal. . Rank #1 Jinjisoo (30-12-2020) #1 Kimyoungho...