Berperasangka (2).

687 72 46
                                    

"Mas Jino."

Jisoo langsung berjalan cepat menghampiri suaminya yang terlihat seperti maling yang tertangkap basah sama polisi.

"Kamu ngapain Mas? Siapa perempuan itu? Agus bilang kamu ada urusan sama cline yang dari Jakarta, apa ini urusan yang dimaksud?" ujar Jisoo dengan banyak pertanyaan, membuat Seokjin yang sedang setengah panik bingung mau jawabnya.

"Sayang, nanti ya. Mas bakal jelasin tapi ga sekarang, ini-"

"Aku ga mau tau Mas, sekarang pokoknya kamu jelasin siapa perempuan itu?" desak Jisoo, walaupun gitu suara nya ga meninggi tetap dengan intonasi pelan.

"Yu, plis. Aku harus kerumah sakit sekarang. Nanti aku bakal jelasin serius, sekarang bukan waktunya." jelas Seokjin sesekali melirik didalam mobilnya yang sudah ada perempuan hamil besar yang meringis menahan sakit bagian perut besarnya.

Jisoo ikut melirik, tapi dia juga harus dapat penjelasan sekarang. Seokjin yang kalang kabut bergegas ke kursi pengemudi meninggalkan istrinya yang sempat terdiam, pikirnya tidak ada waktu lagi sekarang. Soal Jisoo bakal marah nanti ia bakal terima dan menjelaskan semuanya.

Jisoo yang sempat terkejut karna ditinggal, bergegas memasuki mobilnya. Dan mengikuti mobil Seokjin yang berada didepannya sekarang, tanpa disadari setetes air mata keluar membasahi pipi kirinya.

"Unda angis?" tanya Yonsok karna mendengar suara isakan dari Jisoo yang sambil menyetir.

"Ga sayang, Bunda kelilipan debu tadi." ujar Jisoo tersenyum melirik putranya.

Lalu Jisoo masih mengikuti mobil Seokjin yang sepertinya akan kerumah sakit, dan yeah benar mobil suaminya berbelok memasuki ke depan pintu IGD, dilihatnya beberapa perawat membantu perempuan yang dibawa Seokjin tadi menuju brankar. Dan Seokjin memarkirkan mobilnya tidak jauh disana, sedangkan dirinya harus memarkirkan mobilnya di belakang gedung rumah sakit ini.

Dengan cepat dirinya membuka seatbeltnya dan juga putranya, lalu menggendongnya untuk ikut masuk kesana, karna ia tidak yakin untuk meninggalkan putranya didalam mobil yang ditidak tau sampai berapa lama ia akan didalam sana.

Dengan modal bertanya pada resepsionis, dan mendapat jawaban kalau pasien yang baru saja datang dengan hamil besar sedang berada di ruang oprasi.

Jisoo berjalan sedikit cepat menyeibangi jalan putranya, yang agak sedikit ia tarik supaya lebih cepat jalannya. Tapi tidak sampai berlari.

Dan ketika sampai dilorong menuju ruang oprasi, terlihat suaminya tengah tampak gusar yang mondar-mandir didepan pintu ruang oprasi. Pria itu tampak kacau dengan rambut sedikit berantakan, dan dasi yang ia kenakan juga keluar jalur tidak seperti biasanya yang rapih.

Jisoo berjalan pelan, dengan rasa sakit dan penasaran didalam hatinya. Melihat suaminya yang begitu khawatir dengan seseorang yang tidak diketahuinya, dan seseorang itu  perempuan tengah hamil.

"Mas Jino." lirihnya.

"Ayah!"

Seokjin yang sedari tadi tidak bisa diam karna penjelasan Dokter, seketika menolehkan kepalanya mendapati istri beserta putranya yang berjalan mendekatinya. Dan tiba-tiba perasaan tidak enak hati terlintas karna tadi sempat meninggalkan istrinya tanpa penjelasan apapun.

"Ayu."

"Ayah." Yonsok dengan cepat merentangkan tangannya setelah melepaskan genggamannya pada Jisoo.

Seokjin langsung menggendong putranya dan mencium pipinya sekilas, "Ngapain hmm?" ujar Seokjin pada putranya.

"Kamu yang ngapain Mas, pertanyaan aku belum di jawab." bukan Yonsok yang menjawab pertanyaannya, melainkan Jisoo yang berbicara dengan bertanya balik.

Kim Yeon Seok✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang