Lebaran.

707 67 17
                                    

Mon maap sebelum nya udah maen lebaran aja, perasaan baru aja sahur pertama. Puasa aja belum keluarga Mas Jino.

Maklum resiko update sebulan sekali ya begini lah jadinya haha.

So happy reading.

.

Jisoo baru selesai menaruh mukenanya dan berjalan menghampiri Seokjin yang sedang duduk diruang tengah bersama Yonsok disebelahnya.

Baju mereka couple dan terlihat lucu.

"Mas."

Jisoo mendudukan dirinya disamping Seokjin yang terhalang Yonsok, dia mengambil tangan Seokjin untuk dia cium.

"Minalaidzin wal faidzin ya Mas, maaf kalo aku punya salah dan buat kamu marah, kesel sama aku selama ini." ujar Jisoo masih diposisinya, Seokjin tersenyum dan tangan satunya terulur dan menaruh diatas kepala istrinya.

"Maaf lahir batin juga sayang, aku juga minta maaf kalo belum bisa nurutin semua keingan kamu." Seokjin mengelus lembut kepala istrinya sayang.

Setelah selesai Jisoo mengangkat kepalanya dan menghadap Seokjin, dengan begitu pria itu langsung mendekatkan wajahnya dan mencium kedua pipi istrinya lalu terakhir pada keningnya cukup lama.

Keduanya tersenyum dan beralih pada putranya yang anteng ditengah mereka.

"Abang belum lebaran sama Ayah, lebaran dulu dong." Seokjin mengulurkan tangannya untuk disalimin putranya, dan disambut dengan senang hati oleh Yonsok.

Seokjin langsung mencium wajah putranya dengan ribuan kecupan, "Bunda juga lebaran dulu." ujar Seokjin menuntun tangan kecil putranya pada Jisoo lalu diciumnya tangan Jisoo.

Jisoo juga mencium wajah putranya dengan sayang.

"Oh ya adek bayinya juga belum." Seokjin menaruh sebelah tangannya pada perut besar istrinya diikuti oleh Yonsok dengan menaruh kepalanya disana.

"Bentar lagi adeknya gabung sama kita, Abang seneng kan. Ga sabat liat dede bayinya." ujar Seokjin.

Pria kecil itu mengangguk antusias, Seokjin tersenyum dan ikut menaruh kepalanya disana. Sesekali memberi kecupan-kecupan ringan dan mengusapnya dengan lembut, membuat Jisoo yang melihat keduanya tak kuasa untuk tersenyum.

Tangan dia bergerak untuk mengusap kepala keduanya bergantian.

Sebentar, kalo gitu kandungannya udah 8 bulan dong ya? Cepet banget anjir padahal gua masih mau lama-lama sebelum Jisoo punya anak 2 haha, oke lanjut🙄.

Suasana lebaran kali ini lumayan berbeda dari tahun kemarin, yaiyalah sekarang udah ga ada ppkm lagi.

Setelah selesai keluarga kecil Jino Ahmad ini halalbihalal keliling komplek, ga keliling seluruh komplek juga sih, cuman deket-deket sini aja satu RT aja lah wkwk.

Yonsok pria kecil yang sudah tampan dengan koko dan juga pecinya sedang berada dalam gendongan Seokjin, terlihat pria kecil itu tangannya dipenuhi amplop berwarna-warni dari tetangga mereka.

"Ayah Abang punya banyak ini." ujarnya menunjukan semua amplop ditangannya pada wajah Seokjin.

"Banyak banget simpen ntar ilang, kasih Bunda aja." ujar Seokjin.

"Nda au."

"Yaudah taro dikantong Ayah aja, disini." unjuk Seokjin pada baju kokonya yang mempunyai kantong diatas bagian dada kirinya.

Yonsok menaruhnya satu persatu pada kantong Seokjin, membuat pria dewasa itu tersenyum dan mencium pipi putranya gemas.

"Mas ayo kita kerumah Mamah." ujar Jisoo datang dari arah dapur, mereka sudah selesai dan pulang.

Kim Yeon Seok✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang