Jangan - jangan itu Dewi! Batin Leora.
Ternyata itu seorang gadis yang tak mereka kenal. Mereka mengembalikan pandangan semula dan menghela napas lega.
Tak lama, datang dari arah berlawanan. "Maaf lama. Abisnya kebelet banget tadi," ucap Dewi sambil menarik kursi.
"Ya ampun Dew! Tadi ada orang jatuh, gue kira lo," ujar Valda sambil menepuk lengan Dewi.
"Iya kita semua langsung reflek lihat. Gua udah ngebatin tuh kalo itu lo," Leora menambahi.
"Emang iya ada orang jatuh. Siapa?" tanya Dewi dengan lugunya.
"Ya mana kita kenal. Masa dia jatuh kita tanyain namanya siapa?" kelakar Gisa.
"Y-ya juga sih," jawab Dewi sambil menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.
"Ya udah ayo dimakan. Entar keburu dingin!" seru Tya.
Sepuluh orang dengan meja yang digabung panjang memenuhi ruangan. Mereka bahagia mengambil seiris pizza masing - masing rasa yang sudah dibagi rata.
────
Keesokan harinya, dengan hiruk pikuk suara sekolah, Bagas mempercepat langkahnya untuk sampai di samping Tya yang sejak presensi menggunakan fingerprint.
"Nanti malam free kan?" tanya Bagas tiba-tiba membuat Tya tergelak.
"Apaan sih! Bikin kaget aja!" bentak Tya.
"Duh! Malah mukul. Gimana jawabannya?" Kali ini Bagas yang fingerprint. Tya menunggu di sisinya.
"Kayaknya," jawab Tya singkat.
"Kayaknya itu diantara dua jawaban. Kayaknya iya atau kayaknya gak?" tanya Bagas sambil mengerutkan kening.
"Kayaknya iya," jawab Tya sambil senyum dan mengangkat jempolnya.
"YESS! Mall Skylight jam 7 malam," pinta Bagas.
"Ngapain Gas?" Ganti Tya yang mengerutkan kening.
"Second surprise!" Bagas merangkul Tya dan berjalan memasuki kelas.
Tya menahan senyumnya. Ia berusaha sok tegar, walau dihatinya sedang jj–jedang jedug.
Surprise apa lagi yaa? Lucunya pacar aku!
────
Handphone Tya berdering saat ia sedang sibuk memilih pakaian.
"Halo Tya."
"Apaan sih Zell! Gue mau siap - siap ngedate ini."
"Di Mall Skylight jam 7 malem."
"Lah kok tau?"
"Lo gak bakalan ngedate lagi. Deo sama gue diajak. Nah gue mau nanya, ada acara apaan tiba - tiba diajak. Entar lo marah lagi sama gue."
"Gue aja baru tau ini dari lo. Tadi Bagas gak bilang apa-apa sih."
"Lo mau gak kalo gue ikut?"
"Gue jawab gak ya gimana Zell …. Lo udah terlanjur diajak kan."
"Lo keberatan kan?" tanya di sebrang sana memelas.
"Gak! Gue seneng banget malah. YOKK JALAN-JALANNN! DOUBLE DATE!" seru Tya dengan suara yang keras.
Zell menjauhkan handphone dari telinganya sambil memicingkan mata. "Dih ngedate?"
"Iyalah!"
Zell downward smile. "Dih! Beneran gue ikut?"
"Gue kedengeran gak suka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamond Crack
Teen Fiction[Update : Every weekend] -Berlian bersinar bagai kebahagiaan dalam kompaknya sebuah pertemanan. Sinar itu semakin redup, hingga retak, karena kerenggangan mereka- Leora mengedarkan pandangan ke sekeliling lautan manusia ber baju putih biru yang teng...