Sebelumnya so sorry ya buat readers, minggu ini cuma bisa up 1 😔
────
Tya mengerutkan alis dan menatap lelaki itu dengan tatapan malas. Ia terkekeh sebelum mengatakan sesuatu."Kesurupan lo?" tanya Tya sambil berdiri, lantas menaikkan dagu.
"Kita bisa balikan gak?" tanya Bagas lagi dengan wajah melas.
"Lo pikir gue bakal jawab apa?" tanya Tya semakin mendekat lalu mendorong pundak kiri Bagas.
"Kita bisa balikan gak?" ucap Bagas datar.
Deo mendekat sambil tertawa lantang. "Masih gamon bro? Sadar! Selama ini dia gak pernah suka sama lo!" Deo mendorong tubuh Bagas.
"Emang salah kalo gue mau balikan sama mantan gue?" sergah Bagas seraya tersenyum menyeringai.
"Kalo dia blom punya pacar," jawab Deo dengan wajah serius.
"Udah lo pergi sana!" usir Tya mendorong Bagas.
Bagas mengibaskan tubuhnya yang membuat Tya tersentak.
"Pada nyolot banget. Gue cuma dapet dare karena kalah main UNO." jelas Bagas yang diakhiri dengan tawa.
"Stres!" pekik Tya sambil mendorong lengan kanan Bagas.
────
Pada beberapa saat sebelumnya, Bagas sedang bermain bersama temannya di basecamp.
"Ayo cepet To, lama amat!" pinta Joy sambil memukul pundak Toto.
"Sabar kali. Gue mau ngeluarin. NIH!" Toto mengeluarkan kartu tambah 4.
Joy sebagai pemain selanjutnya pun ketar-ketir. Ia memasang raut putus asa menatap kartu di tangannya. Perlahan ia mengeluarkan kartu. "JIAKHH.. PRANK! GUE JUGA PUNYA!" Serentak mereka membelalakkan mata.
"Rimba, lo gak punya kan? Udah ambil del-" perkataan Eron terpotong.
"Uno game!!" Rimba membuat Eron gagu dan menelan saliva. Ia mengeluarkan kartu +4.
"Anjg! Mampus gue!" Eron menggerakan tangannya mendekati kartu minum. Wajahnya murung.
"Tapi boong!" ada jeda. "Uno game!!" Dengan semangat Eron mengeluarkan kartu terakhir yang dimilikinya, yaitu +2.
"Jago juga lo semua kalo akting!" ejek Joy seraya tersenyum miring.
"Ayo Gas! Lo punya gak?" tanya Eron sambil mengangkat satu alis.
Bagas tersenyum, lantas meletakkan kartu angka 5 berwarna merah.
"HEH! Kalo gak punya. Ambil kartu minum nih!" pekik Rimba sambil menyerahkan setumpuk kartu yang harus diambil ketika tidak mempunyai kartu seperti pemain sebelum minta.
"Lah! Orang sama-sama merah!" elak Bagas dengan nada yang tinggi seraya menunjuk kartu miliknya.
"Tapi itu kartu tambah, bego!" cerca Toto sambil mendorong tubuh Bagas. Bagas tertawa malu sambil memijat dahi.
Bagas ditertawai teman-temannya karena mengambil 18 kartu minum dengan wajah linglung.
"Makannya jangan galau mulu!" caci Eron seraya mendorong tubuh Bagas hingga doyong.
"Yaelah lemes amat!" kekeh Toto sambil memukul lengan Bagas.
Permainan telah usai. Sejak sebelum bermain, mereka semua sudah sepakat untuk memberi hukuman berupa tantangan pada pemain yang kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamond Crack
Teen Fiction[Update : Every weekend] -Berlian bersinar bagai kebahagiaan dalam kompaknya sebuah pertemanan. Sinar itu semakin redup, hingga retak, karena kerenggangan mereka- Leora mengedarkan pandangan ke sekeliling lautan manusia ber baju putih biru yang teng...