<22> Broken

11 4 0
                                    

Tya mengikuti langkah Bagas sambil diselimuti tanda tanya dalam pikirannya. Tak lama, kaki mereka telah terhenti di suatu tempat. Tya sedikit tergelak saat Bagas tiba-tiba langsung menghentikan langkah di depannya.

"Kesambet apa lo tiba-tiba ajak gue?" tanya Tya sewot seraya menatap lurus taman bawah.

"Menurut lo? Setelah 3 hari kaya orang asing. Gue mau ngapain?" Bagas balik bertanya sambil menaikkan satu alis.

Tya menatap Bagas dan reflek memukul. "Gue nanya beneran ya, gak malah tebak-tebakan!" Ia menaikkan nadanya. 

"Gue mau kita putus. Gak nyangka ternyata lo cewe brengsek!" ujar Bagas penuh penekanan seraya menatap Tya nyalang.

"Maksud lo!?" Tya mendorong tubuh Bagas. 

"Mau gue puter ingatan lo?" tawar Bagas.

────

Saat di basecamp kala itu…

Tya mendekat pada Deo. Ia mengintip apa yang dilakukan Deo. 

"Ngapain sih?" tanya Deo kesal. 

"Ajarin ML lagi dong! Mau join…." rengek Tya. 

"Minta belajar ama pacar lo sana!" pinta Deo mengalihkan pandangan pada lawan bicaranya.

"Ih! Lo tau sendiri kalo dia lagi maen kaya ditutup tembok," ujar Tya memelas. 

"Haha. Bisa aja. Emang kalo udah serius gak peduli sekitar. Mau temennya ada yang pingsan pun gak peduli," jelas Deo sambil nyengir.

"Haha! Rill," ada jeda. "Yaudah ayo ajarin sekarang!" 

"Bentar next match aja," jawab Deo santai.

"Jadi lebih susah dong?" tanya Tya sambil mengerucutkan bibir. 

"Mau nunggu gue sampe setengah jam?" Deo bertanya balik dengan wajah tengilnya. 

Tya mengayun-ayunkan kaki nya, berulang kali dia pun menguap. Tapi ia mencoba untuk ikut asik--kalau cowok-cowok lagi teriak dia ikutan. 

"Nih udah next match!" Kata Deo sambil memberikan handphone nya.

"Yeay!" Tya meraih handphone itu dengan tersenyum lebar. 

"Ok, hati-hati. Sok-sok an jalan aja. Usahain jangan mati," jelas Deo was-was. 

"Iyaa," jawab Tya santai. 

Match dimulai. Muka Deo menjadi tegang. 

Padahal yang main Tya, nama gue yang deg-degan gini. Batin Deo.

"ANJG DEO GIMANA SIH LO!" pekik Eron. 

"NAPA LO JADI MELESET TERUS GINI SIH!" imbuh Bagas. 

"CAELAH TEMBAK SONO BEGO!" sentak Joy. 

"MELEK ANJG MELEKK!! MELENCENG MULU DEO!" bentak Toto. 

"LAPER LO DEO, AMPE GAK BISA LIAT YANG BENER?" imbuh Rimba. 

"Udah kek gak usah ngatain mulu!" gertak Deo mulai geram.

"Aaaa Deo. Gue dimarahin ama mereka semua!" Tya merengut. Ucapan yang cukup keras itu membuat semua orang melihatnya. 

"Lah yang main tadi kamu Iya?" tanya Bagas yang tiba-tiba mengalihkan atensi.

"Njir lo yang main?" tanya Joy. 

"Males ah! Kalian kalo emosi serem," ucap Tya sambil menyerahkan kembali hak milik Deo. 

"Bagas juga ngegas ke gue!" Tya mengerucutkan bibir dan bersedekap.

Diamond Crack Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang