"Huftt .... Untung pas kkm. Kalau gak gitu gue remidi sendirian!" rengek Zell ketika melihat nilai matematika.
"Sendirian? Tuh! Yang remidi kan ada kali belasan orang," ucap Dewi santai.
"Maksud gue di antara kita berlima!" ucap Zell seraya menoyor kepala Dewi dengan pelan dan mengerucutkan bibir.
"Oalahh. Hehehe," kekeh Dewi sambil menggaruk pelipis yang tidak gatal.
"Eh, ayo kita bikin grub chat! Kalian berdua seru! Sahabatan yuk!!" seru Leora dengan semangat membara. Ia menaik turunkan alis usai berkata.
"MAU MAUU!!" balas Valda seraya mengangguk-angguk dan tersenyum lebar.
"Bolehhhh!!" pekik Dewi dengan nada yang semakin meninggi. Ia membulatkan mata.
Leora tersenyum sumringah dan melompat. "Yes! Ok nanti pulang sekolah bikin grub ya!"
"Gue aja yang bikinin," jawab Gisa yang langaung membuat keempat temannya menoleh dengan tatapan penuh harap. "Beneran," ucapnya lagi.
"WOWWW! Ok thanks!" pekik Leora sambil menggoyang tubuh Gisa walau tidak terlalu terasa goyang karena tubuhnya lebih kuat.
Dengan senyum sumringah yang masih tampak jelas, Leora segera meraih handphone saat baru saja tiba di tempat tidur. Senyum itu hilang perlahan.
Yahh, ku kira sudah ada grub nya.
"Yaudah. Palingan Gisa belum sampai rumah," ucap Leora yang kemudian langsung memencet tombol power off.
Segera ia bersih diri lalu menuju ke meja makan untuk mengisi perutnya yang sudah bergejolak.
"Wahh .... Masakannya enak nih!" seru Leora saat membuka lauk chicken blackpaper di meja. Bunda sudah duluan duduk di ruang makan.
"Ya iyalah. Itu kan kesukaan kamu," ujar bunda sambil tersenyum tulus.
"Owww .... Terima kasih ndoro," ucap Leora sambil menaik turunkan alis dan menggoyang pelan tubuh bundanya.
"Bun. Tadi di sekolah Zell dapat nilai mtk pas kkm. Untung aja, akhirnya gak remidi deh!" ucap Leora dengan semangat.
"Oh iya? Emang kkm nya berapa?" tanya bunda ingin tahu. "Kalau dulu, nilai 70."
"Oooh. Nambah sedikit udah kkm sekarang bun," jawab Leora yang malah memulai tebak-tebakan.
"Kamu malah nyuruh bunda nebak. Berapa emang kkm sekarang? Bunda nanya ini," omel bunda seraya mengerutkan kening.
"Hehehe iya iya .... Kkm sekarang 75. Nah, tadi Zell dalat nilai segitu. Untung aja guru bilang kamau sudah nilai segitu gak perlu remidi." Leora lanjut menyuap nasi dan ayam.
"Iya. Kan sama aja. Kalau remidi dapat nilai itu. Buat apa capek-capek ulang," ucap bunda santai seraya mencuci piring setelah makan.
"Oiya bun, tau gak sih? Valda dan Dewi jadi sahabat baru ku!" seru Leora sambil tersenyum lebar.
"Wihh! Eh. Tapi bunda belum pernah kenal mereka. Belum pernah ke sini kan?" tanya bunda memastikan bahwa ia belum kelewatan sesuatu.
"Emang belum pernah kesini kok, tenang aja, bunda gak ketinggalan," ujar Leora dengan nada seolah-olah menenangkan seraya menepuk pundak bunda dan tertawa pelan.
Ia mendengar notifikasi pesan yang masuk bertubi-tubi saat baru saja menginjakkan kaki di kamar.
"Ck! Siapa sih. Ramai amat," cibir Leora sendiri di ruangnya.
Namun setelah mengetahui pesan itu dari siapa, ia melompat kegirangan di atas kasur. Tak hanya itu, Leora juga berteriak seperti orang tidak waras. "OMG! UDAH ADA GRUB NYAA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamond Crack
Teen Fiction[Update : Every weekend] -Berlian bersinar bagai kebahagiaan dalam kompaknya sebuah pertemanan. Sinar itu semakin redup, hingga retak, karena kerenggangan mereka- Leora mengedarkan pandangan ke sekeliling lautan manusia ber baju putih biru yang teng...