Almiera - BAB 37

527 41 0
                                    

Hai kalian bisa baca full versi di Googleplay / Karya Karsa yaaa

terimakasih sudah membaca

_____________________________________

Menjelang pukul enam sore, Abimanyu menerima panggilan dari kepolisian.

"Selamat sore, dengan Bapak Abimanyu?" Pria dengan suara berat membuka pembicaraan.

"Benar pak, maaf saya bicara dengan siapa?" Tanya Abimanyu karena nomor telepon itu tidak tersimpan olehnya.

"Saya dari kepolisian, apakah benar kendaraan SUV dengan nomor polisi B 103 DK adalah nomor mobil atas nama bapak Abimanyu?" Tanya polisi di seberang.

"Benar pak." Jawab Abimanyu, pikirannya mulai panik memikirkan apa yang terjadi. Apakah Almiera mengalami kesulitan mengendarai mobil itu atau apa?

"Mobil tersebut mengalami kecelakaan, dan saat ini berada di kantor polisi." Ujar sang polisi.

Abimanyu meremas wajahnya, "Gimana kondisi orang yang ada di dalam mobil?" Tanya Abimanyu bergegas bangkit dari tempatnya duduk.

"Sudah di rujuk ke rumahsakit Siloam pak." Jawab polisi dengan cepat.

"Bagaimana kondisinya pak, ada berapa korban?" Tanya Abimanyu sembari berjalan cepat keluar. Dia menagmbil kunci mobil lain dari atas mejanya.

"Dua korban di temukan dalam keadaan luka-luka pak." Terang sang polisi.

"Terimakasih pak atas informasinya. Saya harus kerumahsakit sebelum ke kantor polisi untuk memberi keterangan pak. Wanita yang ada di dalam mobil itu calon isteri saya." Abimanyu dengan wajah panik bergegas keluar ruangan dan menuju lift.

"Baik pak. Selamat sore." Tutup polisi.

"Batalin semua meeting saya seminggu kedepan." Abimanyu berhenti di depan meja sekretarisnya.

"Baik pak." Tanpa bertanya Indri mengiyakan permintaan bosnya itu. Abimanyu yang panik bahkan berlari menuju lift. Dia dengan tidak sabaran mengetuk-ngetukkan kakinya menunggu lift terbuka di area parkir underground.

"Bapak biar saya yang antar." Pak Maman berlari ke arah Abimanyu.

"Saya nyetir sendiri aja pak, saya buru-buru. Nanti saya hubungi." Abimanyu meninggalkan pak Maman dalam kebigungan dan segera melesat dengan mobilnya yang lain menuju rumahsakit Siloam.

***

"Pasien atas nama Almiera yang baru saja mengalami kecelakaan bersama puterinya Shanon." Abimanyu meminta resepsionis memeriksa daftar pasien.

"Di ruang operasi pak, saat ini sedang dalam penanganan." Terang perawat.

"Sebelah mana sus?" Tanya Abimanyu.

"Bapak lurus, kemudian belok kiri. Tanya satpam di sana pak, nanti di tunjukkan." Ujar sang perawat.

Abimanyu berlari menuju ke arah yang ditunjukkan perawat dan menemui security di sana.

"Pak, ruang operasi?" Tanya Abimanyu.

"Maaf pak, sedang ada tindakan." Kata Abimanyu.

"Itu calon isteri saya pak." Abimanyu menjelaskan dan sang security memberikan akses untuk Abimanyu masuk ke lorong dimana keluarga biasa menunggu selama operasi berjalan.

Lutut Abimanyu lemas ketika melihat Almiera dengan wajah lebam dan sudut keningnya di temple dengan kasa dengan satu tangannya tampak dibebat dengan tansokrap. Air matanya berjatuhan saat Abimanyu mendekat dan memeluknya.

"Shanon . . . ." Satu kata yang keluar dari bibirnya ditengah isakan.

Rahang Abimanyu mengeras sekilas, "Shanon pasti bisa melewati ini." Abimanyu memeluk Almiera yang saat itu terlihat begitu rapuh, bahkan hampir saja jatuh ke lantai karena begitu lemas.

AlmieraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang