Almiera - BAB 38

1.5K 54 1
                                    

Hai kalian bisa baca full versi dari cerita ini di Karya Karsa/ Googleplaybook ya

terimakasih

_______________________________

Almiera sedang mengurus administrasi saat Abimanyu masuk ke ruangan perawatan Shanon. Rupanya gadis itu harus mendapatkan operasi pada lengannya karena mengalami fraktur, tapi kondisinya berangsur-angsur pulih setelah seminggu dirawat di rumahsakit.

Teman sekolah dan guru sekolah juga guru lesnya silih berganti berdatangan untuk menjenguk, dan hampir setiap hari sebelum ke kantor Abimanyu menyempatkan diri untuk melihatnya meski setelah pulang kantor Abimanyu praktis tidak pulang ke apartment melainkan bermalam di rumahsakit untuk menemani Almiera.

Ibunda Almiera sudah cukup tua untuk tinggal di rumahsakit menemani puterinya, oleh sebab itu Abimanyu mengambil alih peran untuk menemani Almiera menjaga Shanon. Lagipula di hati pria tampan itu, Shanon sudah begitu dekat, lebih dari sekedar anak dari wanita yang dia cintai. Dia dan Shanon memiliki kedekatan emosional tersendiri.

"Pagi princess . . ." Sapa Abimanyu. "Aku bawain coklat." Abimanyu meletakkan kotak coklat di atas meja.

"Wow . . ." Shanon tersenyum sumringah melihat sekotak coklat kesukaannya dibawa oleh Abimanyu. "Mama marah nggak nih kalau aku makan coklat sebanyak itu?" Tanya Shanon.

"Engggak lah." Abimanyu tersenyum. "Asal sarapan dulu, biar kamu bisa minum obat." Abimanyu memberi syarat.

"Males makan menu rumahsakit terus." Jawab Shanon.

"Aku suapin ya." Abimanyu mengambil piring tempat nasi dan lauk pauk khusus pasien di letakkan di atas meja dan mulai menyuapi Shanon.

"A . . . buka mulutnya." Ntar kalau udah sarapan, minum obat, siang boleh makan coklat. Om janji nanti sore bawain makanan kesukaan kamu, kamu mau makan apa?" Tanya Abimanyu.

"Bento aja, kangen makan bento." Jawab Shanon.

"Siap, bentu terbaik di Jakarta ntar aku bawain pulang kerja ya." Abimanyu berjanji.

"Makasih ya om, udah bantuin mama jagain aku." Shanon mendadak berkaca-kaca mengatakan hal itu.

"Hei . . .jangan nangis dong. Kan kita juga temen, om mana mungkin tega ninggalin kamu sendiri sama mamamu di rumahsakit." Ujar Abimanyu. Pria tampan itu meraih tangan Shanon dan mengenggamnya hangat.

"Om nggak akan minta mama ganti rugi mobil Om yang rusak kan?" Tanya Shanon polos.

Abimanyu tersenyum, "Itu urusan asuransi." Jawab Abimanyu. "Lagian kalaupun rusak kenapa, nggak maslaah buat om. Yang penting kamu sama mama selamat." Abimanyu tersenyum.

Almiera yang baru saja selesai mengurus administrasi dan kembali ke ruangan menghentikan langkahnya di ambang pintu. Dia melihat pemandangan di dalam ruangan dan memutuskan untuk menghentikan langkahnya. Air matanya mendadak memenuhi sudut-sudut matanya saat melihat Abimanyu mengenggam tangan Shanon dan mereka tampak saling bicara.

"Makan lagi ya. Sebelum mama balik, kasihan dia nggak tidur semaleman. Paling nggak kalau kamu udah sarapan, kita udah mengurangi salah satu pekerjaannya, nyuapin kamu." Abimanyu meyakinkan Shanon dan gadis yang beranjak remaja itu mengangguk.

Abimanyu kembali menyuapinya bahkan hingga setengah porsi lebih. "Udah kenyang." Kata Shanon dan Abimanyu menghentikan aktifitasnya, dia mengambil gelas berisi air mineral dan membantu Shanon minum, berhubung satu tangannya masih tidak boleh banyak bergerak.

***

Tak lama kemudian Almiera masuk ke dalam ruangan dan menghampiri mereka berdua.

"Lho udah sarapan Shan?" Tanya Almiera pura-pura tidak tahu.

AlmieraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang