Almiera - Bab 25

688 70 0
                                    

Almiera terus menguap saat meeting bersama BOD dan itu menuntut perhatian dari Abimanyu yang memimpin meeting.

"Bu Almira, tolong tingal di ruangan setelah rapat selesai. Saya perlu recap beberapa kontrak yang sedang berlangsung sekarang." Ujar Abimanyu.

"Baik pak." Jawab Almiera.

"Ok, terimakasih untuk meeting pagi ini. Saya percaya dengan capaian meeting dan implementasi hasil meeting hari ini, performa kinerja setiap bagian akan mengalami peningkatan yang signifikan." Tutup Abimanyu. "Selamat pagi."

Semua orang meninggalkan ruangan kecuali Almiera yang tetap tinggal. "Kamu kenapa?" Tanya Abimanyu. "Saya perhatiin kamu dari tadi nggak konsen, ngantuk. Kamu nggak tidur semalem?" Tanya Abimanyu.

"Jadi bapak minta saya tinggal bukan karena bapak pengen lihat recap kontrak yang on going?" Alimera terlihat cukup kaget dengan pertanyaan Abimanyu.

"Kamu pikir saya beneran minta recap kontrak?" Abimanyu justru bertanya balik. "Kamu kenapa sih?" Desak Abimanyu.

Almiera menggeleng, "Nggak papa kok." Jawabnya. "Lain kali jangan minta saya tinggal sendiri di ruang meeting ya, nggak enak sama yang lain. Di kira kita ada apa-apa." Ujar Almiera.

Abimanyu menarik tangan Almiera, "Saya nggak akan berhenti bertanya sebelum kamu jawab." Kata Abimanyu.

Almiera menghela nafas dalam, "Semalem ada yang nglempar kaca rumah dengan batu dan bikin Shanon ketakutan. Waktu itu saya baru on the way dari apartment kamu, dan saya ngrasa bersalah banget sama Shanon gara-gara saya nggak ada di rumah waktu dia membutuhkan saya." Jawab Almiera.

Abimanyu terlihat cukup terkejut, "Terus kamu lapor polisi?" Desaknya, tapi Almiera hanya menggeleng pelan.

"Panji nglarang lapor polisi karena dampaknya ke Shanon nggak akan bagus." Jawabnya.

Abimanyu menautkan alisnya, "Oh jadi mantan kamu ada di rumah pas kejadian itu?" Tanya Abimanyu dengan ekspresi wajah yang terlihat kurang nyaman.

Almiera menaikkan alisnya, "Dia katanya di jalan pulang habis nge-drop Shanon. Dia muter balik karena Shanon telepon dia nangis-nangis ketakutan." Terang Almiera.

"Terus dia nginep di rumah demi jagain kalian?" Solah bisa menebak alur ceritanya Abimanyu menanyakan hal dengan to the point.

"Dia nawarin buat tinggal, tapi aku minta dia pulang." Jawab Almiera.

Abimanyu menggaruk-garuk ujung keningnya, "Kamu yakin bukan dia yang membuat semua rencana itu?" Tanya Abimanyu.

Almiera terkesiap mendapatkan pertanyaan sedemikian rupa, "Dia sayang banget sama Shanon, dia nggak mungkin tega bikin anaknya ketakutan." Jawab Almiera.

"Sorry . . . bukan bermaksud menuduh." Abimanyu mengkoreksi. "Kalau kamu butuh bantuan, just call me anytime." Abimanyu meyakinkan Almiera bahwa dia bisa diandalkan.

"Thanks pak." Jawab Almiera formal. "Saya permisi ya, kerjaan banyak yang belum selesai." Almiera berpamitan dan meninggalkan ruang meeting, menyisakan Abimanyu sendiri di sana.

Abimanyu jelas tidak bisa diam begitu saja setelah mendengarkan penjelasan dari Almiera. Tampaknya mantan suami Almiera justru dalang dibalik semua ini.

***

Almiera masuk ke dalam ruangan dan mulai sibuk dengan pekerjaannya yang menumpuk dan menunggu untuk di selesaikan.

Ritme pekerjaan di kantor sedang tinggi, terutama kontrak kerjasama baru bertumpuk karena Abimanyu menggenjot tim marketing untuk gencar melakukan penjualan. Selain itu juga kontrak kerjasama yang lama yang sudah mengantri untuk dibuat adendum.

AlmieraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang