Malam di mana jeno yang masih bertanding, mark membawa haechan ke apartemen nya. Dia sangat kesal dengan anak itu yang mau saja di sentuh ramai-ramai dengan orang yang baru saja dia kenal. Bahkan renjun sahabatnya hanya diam memperhatikan haechan seperti sudah biasa dengan hal itu.
Mark membanting pintu apartemen sangat keras setelah mereka berdua sudah ada di dalam. Dia mengusak wajahnya frustasi, bahkan dia semakin frustasi setelah sadar kalau mereka sedang berada di dalam apartemen nya.
"Lo kenapa sih, aneh." Ucap haechan, sedari tadi dia bertanya hal yang sama tapi mark hanya diam tidak berniat menjawab.
"Lo itu gila atau gimana, lo berciuman dengan orang yang bahkan gak lo kenal, lo juga diam saat mereka mulai menyentuh tubuh lo yang lain!!" Bentak mark akhirnya, dia gak abis pikir saat melihat haechan hanya diam menerima sentuhan tadi.
"Apa bedanya sama lo, kita juga baru kenal dan kita sudah berciuman, apa lo gak ingat." Haechan yang malas berdebat dengan mark memilih duduk di atas sofa di ruangan itu, dia menjatuhkan tubuh lelahnya di atas sana.
"Lain kali kalau lo ke arena jangan mau menerima tawaran siapa pun, belum tentu mereka baik, lo itu anggota gue dan lo gak pantas di sentuh mereka." Mark ikut duduk di sofa berbeda dengan haechan, dia hanya merasa kesal saja sehingga marah gak jelas seperti itu.
"Apa lo juga nganggap gue sama seperti mereka? Lo sengaja mencium gue karna lo anggap gue murahan seperti mereka?" Pertanyaan dari mark berhasil menarik perhatian haechan yang sudah menutup matanya tadi.
"Kalau lo mencium gue lagi gue bakal membunuh lo? Enak aja lo main cium-ciuam aja, bibir gue gak semurah itu." Lanjut mark.
"Jadi...." haechan membenarkan posisi duduknya menghadap mark yang menatapnya dengan wajah yang sudah memerah. "Lo juga mengira gue sama kayak mereka?"
"Iya!!! Lo sama aja kayak mereka!!" Bentak mark.
"Oke." Haechan berdiri dari duduknya lalu berjalan ke arah mark yang mulai panik.
"Bakal gue tunjuki ke lo seberapa murahan nya gue." Haechan membuka jeket yang dia pakai lalu menarik ikat pinggang yang melilit pinggang nya.
"Mau apa lo anjing!!" Mark berdiri ingin mendorong haechan menjauh tapi malah tubuhnya di banting haechan untuk kembali duduk.
Haechan membuka kaus yang menutupi tubuh atasnya lalu membuka celana jens nya tepat di depan mata mark yang menatapnya horor. Hingga tinggal kain terakhir yang menutupi kemaluannya, haechan juga membukanya di depan mark sambil menatap manik mata yang tidak lepas dari tubuh telanjang haechan.
Setelah itu haechan duduk di atas pangkuan mark membuat anak itu terperanjak kaget, tangan lentik haechan mulai menari-nari di dada mark hingga turun ke bawah.
"Stop!!!" Teriak mark menahan tangan haechan yang ada di celananya seakan membuka resleting celananya.
"Diam lah mark, lo bertingkah seperti seorang perjaka, apa lo belum pernah berhubungan sex?" Pertanyaan haechan membuat mark melotot, tentu saja dia belum pernah, jangankan berhubungan sex, dia saja gak berani membawa seorang wanita pun ke kamarnya.
Sreeeeet
Setelah berhasil membuka resleting celana mark, haechan pun memasuki tangannya menggapai penis yang masih tertidur di dalam nya. Haechan sedikit meremas nya dan dia merasakan penis itu mulai mengeras.
Aaahhh~
Mark menggigit punggung tangannya dan menutup mata saat tangan haechan meremas penisnya demgan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILLEGAL STREET RACING (BXB)
RandomMark dan haechan sama-sama suka tapi tidak ada yang mau mengakui, berhubungan sex tanpa status yang jelas dan saling menyakiti. Hingga suatu saat mark mengetahui siapa haechan sebenarnya, tapi semua terlambat, haechan yang sekarang tidak seperti hae...