bab 46

3K 113 9
                                    


Typo

.

.

.

.

Haechan menatap dirinya di kaca kamar mandi sambil menghisap rokok di tangannya, jejak ciuman mark terlihat jelas di sekitar selengkanya. Haechan mengambil sesuatu di sebuah lemari kecil yang ada di dekat wastafel lalu mengambil sebuah bungkusan di sana.

Haechan mengambil 3 pil yang berbeda itu lalu memasuki nya ke dalam mulut sekaligus, menelannya tanpa bantuan air sedikit pun.

Kata dokter itu obat yang bagus untuk menenangkan diri jika meminumnnya sesuai aturan dolter, dan haechan menurutinya. Belakangaan ini hatinya terasa berdetak cepat tanpa karuan, bukan hanya itu tapi dia suka berhalusinasi belakangan ini jika dia lagi sendirian.

Haechan kembali menghisap rokonya sambil meredakan detak jantung yang begitu cepat, bibirnya juga suka luka atau pecah-pecah. Haechan tau jika itu efek samping dari narkoba yang dia konsumsi, tapi jika tidak menggunakan itu haechan akan kesulitan tidur.

Haechan keluar dari kamar mandi setelah 1 jam berada di dalam sana, terlihat mark masih tertidur di sofa. Haechan lebih memilih membuka leptopnya ingin melihat isi memori itu.


08:35

Alaram berbunyi dan mengusik tidur mark yang terasa nyenyak semalam, senyum nya merekah saat teringat kejadian semalam yang mana dia bercinta dengan haechan. Mark membuka mata guna melihat sisi kasur di sebelahnya, yang mana semalam haechan tidur di sana.

"Hyuck! Donghyuck!" Tidak ada tanda-tanda haechan ada di sana, mungkin saja dia ada di bengkel. Mark memilih untuk beranjak dari kasur, saat kakinya mengi jak lantai yang dingin itu, matanya melihat sebuah kertas yang di tempel di dekat lampu tidur di sebelah kasur, mark pun mengambilnya.

"Gue ada urusan."

"Anjir lah gue di tinggal." Mark menggaruk kepalanya merasa di buang haechan setelah mereka bercinta semalaman.

Isi pesan di surat itu yang sudah jelas itu dari haechan, mark juga langsung mengerti setelah membacanya. Mark memilih mempersiapkan diri untuk acara kelulusan mereka hari ini, lebih baik dia pulang dulu.

♡♡♡♡♡

Taeyong membuka pintu rumahnya saat mendengar gedoran yang begitu brutal dari luar, saat melihat siapa pelakunya taeyong langsung menariknya masuk.

"Donghyuck, kenapa?"

Itu haechan, dia buru-buru menemui taeyong saat selesai mengacak-acak isi memori yang dia dapatkan dan menemukan sebuah urutan yang membuatnya tidak bisa berfikir dengan jernih.

"Lo harus liat ini dulu." Haechan mengeluarkan map yang berisi bukti serta foto yang dia susun tadi malam.

Taeyong mengambil map itu sambil menatap haechan penuh selidik, dia membuka map itu dan mengeluarkan isinya. Kertas yang terisi dari 5 lembar lebih itu dia lihat dan baca dengan teliti.

Taeyomg sesekali melirik haechan gak percaya dengan apa yang dia lihat, haechan memperhatikan reaksi taeyong yang sama dengan reaksi yang dia miliki saat melihat semuanya semalam.

"Gue udah curiga dari lama sama nenek sihir ini, dia selalu memberi kode yang mengarah pada kasus kak ten." Mulai haechan.

"Tapi nyonya lee gak terlalu dekat dengan ten, dia sangat menjaga jarak dengan ten kecuali di depan tuan park." Taeyong memberi pendapat.

"Orang yang seperti itu yang lebih di waspadai, nenek sihir ini semenjak gue pulang dia jarang ada di rumah."

"Gue yakin nyonya lee sengaja menjauhi kita untuk menghindar dari semua kemungkinan yang kita temukan."

ILLEGAL STREET RACING (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang