Typo
.
.
.
.
Pemakaman mendadak di laksanakan di area bandara khusus, renjun dan anggota yang lain datang bahkan anggota mark ikut hadir.
Tangisan renjun kembali pecah, dia langsung terduduk lemah di tanah bahkan bibirnya tak kuat bersuara. Tangisan itu sangat pilu bahkan kita gak bisa mendengar isakan dari sana, hanya terlihat lelehan air mata yang mengalir deras.
Yangyang gak kuat melihat kerapuhan temannya, bahkan air mata haechan ikut berlinang. Walau bagaimanapun haechan pernah berada di posisi itu namun haechan masih bisa melihat mayat winwin sedangkan renjun??
"Haechan!" Suara panggilan itu berasal dari jaehyun, karena mengerti haechan pun ikut berjongkok di hadapan renjun.
"Sini." Ucap haechan merentangkan tangannya pada renjun dan menatapnya bingung dengan wajah yang sudah basah semua.
Renjun langsung memeluk haechan dan menangis sekencang-kencang nya, akhirnya mereka bisa mendengar suara isak renjun yang mengerikan itu.
Haechan mengelus punggung sempit yang bergetar hebat itu, air matanya perlahan ikut mengalir. Dia mengingat jelas waktu dia kehilangan winwin tidak ada satupun yang memberikannya pelukan. Tapi dia gak mau renjun merasakan kehancuran yang sama seperti dia rasakan dulu.
"Gue masih ada buat lo, yang kuat yaa, kita doakan dia tenang di sana." Bisik haechan terus mengelus punggung renjun.
Memdengar kata penguat itu renjun reflek menyembunyikan wajahnya dia ceruk leher haechan.
"Lee lo nangis?" Tanya jisung saat berusaha menghilangkan gelenangan air matanya namun gak sengaja melihat chenle yang sudah menangis.
Jaemin yang berada di samping chenle pun menoleh, anak itu memang memiliki hati yang lembut wajar saja dia ikut menangis. Jaemin melihat ke sekitarnya dan gak sengaja bertukar tatap dengan jaehyun hanya beberapa detik karena pria itu kembali mengalihkan tatapannya ke yang lain.
20 menitan mereka di sana hingga renjun kelelahan dan tertidur di pelukan haechan, johnny menggendong renjun dan membawanya ke dalam mobil.
Haechan dan mark sudah berada di dalam mobil mereka, urusan renjun ada di johnny sekarang mereka harus pulang.
"Bawa gue ke suatu tempat boleh?" Tanya haechan pada mark.
"Tentu." Ucap mark dia pun mengikuti arahan haechan.
Selama perjalanan mark tidak banyak bicara kecuali bertanya arah ke haechan. Gak lama mereka tiba di sebuah desa kecil di sudut kota, haechan turun lebih dulu lalu di ikuti mark yang masih bingung mereka ada di mana.
Mereka sedikit berjalan untuk masuk ke rumah yang berada di ujung jalan setapak. Rumah tua dan hampir roboh itu terlihat menyedihkan tapi siapa sangka jika ada seseorang yang tinggal di sana.
"Sicheng?" Gumam mark.
Sicheng yang melihat kedatangan haechan dan mark di buat bingung, tapi dia tetap menghampiri dua orang itu.
"Apa lo masih gak mau membiarkan gue merombak rumah ini?" Haechan memulai pembicaraan dan di balas dengan gelengan ribut dari sicheng.
"Gue udah berterimakasih banyak ke lo udah nyelamatin nyawa gue waktu itu dan ngasih gue tempat tinggal, gue udah nyaman bangat dengan kehidupan seperti ini." Sicheng tersenyum lebar melihat gubuk kecil ini namun perabotan di dalam sangat mencukupi untuk nya.
Mark hanya bisa memperhatikan, dia melihat haechan yang terus menatap wajah sicheng saat berbicara walaupun orang yang di tatap terus melihat ke sekitar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILLEGAL STREET RACING (BXB)
RandomMark dan haechan sama-sama suka tapi tidak ada yang mau mengakui, berhubungan sex tanpa status yang jelas dan saling menyakiti. Hingga suatu saat mark mengetahui siapa haechan sebenarnya, tapi semua terlambat, haechan yang sekarang tidak seperti hae...