Typo.
.
.
.
Mark membawa haechan ke tepi pantai di ujung kota yang mana jarang ada orang melewati jalan itu. Haechan hanya diam enggan keluar karena mark juga gak keluar dari dalam mobil jadi mereka dua orang pria yang hanya diam menikmati senja.
Mark merasa canggung karena sedari tadi haechan tidak bicara sedikit pun, salahkan juga mark yang cukup kasar pada haechan tadi.
"Kemana aja 3 hari kemarin?" Tanya mark memecah keheningan.
"Canada."
"Canada? Ngapain? Kok gak bilang?"
"Emang lo siapa yang harus gue kasih tau gue mau kemana?"
"Gue calon pacar lo dan gue harus tau kemana lo pergi, karna gak ada lo gue kesepian."
Haechan merasa jijik mendengar isi hati mark, sungguh gak cocok sama anak itu.
"Gue serius, gue kangen bangat sama lo, boleh mintak peluk gak?"
Dan lagi haechan semakin di buat jijik sama tingkah mark, namun siapa sangka mark bakal menarik tangannya dan membawanya ke pelukannya.
"Haaaa~~ nyamannya~~" mark bergerak mencari kenyamanan dari pelukan mereka tapi sialnya haechan terlalu nyaman.
"Sumpah yaa gue geli liat lo gini." Haechan tidak menolak sama sekali saat mark memeluknya, karena emang senyaman itu juga baginya.
Mark menghirup aroma di potongan leher haechan, bauk alami kulit yang bercampur parfum mahal, sangat menenangkan hati.
"Gue boleh mintak ciuam gak?" Tanya mark lagi, dia sangat merindukan haechan, dia ingin melakukan semua yang dia mau pada haechan.
"Aneh lo."
Mark memagut bibir itu, ciuman yang sangat lembut tidak terburu-buru membuat haechan juga membalas ciuman itu.
Berawal dari ciuman saja sudah berhasil membuat bulu kuduk mark merinding hingga yang di bawah sana mulai mengeras.
Tangan mark menelusup mark ke dalam baju seragam haechan, jari jemarinya mengelus kulit lembut itu. Haechan semakin merapatkan penyatuan mereka, refleks tubuhnya yang selalu ingin di manja.
Bahkan ciuman panjang itu sekarang mulai terasa menuntut, mark membuka kancing seragam haechan. Ciuman itu terlepas, mark memandang wajah haechan lebih dulu, mereka bertatapan beberapa detik sebelum mark turun mengisap puting tegang haechan.
Haechan melihat dengan jelas bibir tipis mark yang menjilat rakus di atas dadanya, tangannya terangkat untuk mengusap surai rambut panjang itu.
Tangan mark masih sibuk untuk membuka baju haechan, supaya bisa cepat menyetubuhinya.
Haechan yang emang sudah paham pun sedikit mendorong mark menjauh supaya dia bisa lebih mudah membuka celananya.
Mark menatap haechan yang sedang membuka bajunya hingga anak itu naket, mata mark gak bisa teralihkan dari bokong yang tebal itu. Tubuh haechan memang seindah dan semenggoda itu untuk di lihat, setelah selesai mark kembali menarik haechan.
"Pindah ke belakang saja." Bisik haechan, dan mark setuju.
Mark lebih dulu pindah ke belakang dan menunggu haechan menghampirinya sambil membuka resletik celananya untuk mengeluarkan kejantanan yang sudah tegang sempurna.
Haechan terkekek melihat tingkah absrut mark hari ini, tapi tetap saja haechan menanggapinya. Haechan mengambil sisi yang kosong untuk duduk lalu membungkuk ke arah penis mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILLEGAL STREET RACING (BXB)
CasualeMark dan haechan sama-sama suka tapi tidak ada yang mau mengakui, berhubungan sex tanpa status yang jelas dan saling menyakiti. Hingga suatu saat mark mengetahui siapa haechan sebenarnya, tapi semua terlambat, haechan yang sekarang tidak seperti hae...