Alam seakan sedang mentertawakan ku karena lelucon yang kau buat, mampu menampar ku....
Pasang kaki dengan sepatu yang terpasang di kaki nya terliat sangat senada, dengan warna bandana nya. Kaki nya berlari kecil, mengitari taman kota yang kini kian ramai.
Jangan tanya kenapa ramai pagi ini?
Jawabannya tentu karena wekend. Banyak orang berpasangan, ada juga satu keluarga bahagia, atau yang sedang lari pagi dengan sahabat nya."Duh.. Capek kali kaki ku." Monolog Zora yang sendiri an di taman kota. Dia akhirnya memutuskan duduk di kursi di bawah pohon. Dengan menenteng botol minum bergambar kaktus.
Di minumlah air putih yang di bawa nya dari rumah. Kata nya bawa sendiri lebih hemat dan nikmat. Ada ada aja emang. Tapi itulah Zora.
Melihat ke arah jam yang sudah melingkar di pergelangan tangan nya yang mulus. Raut wajah nya berubah sedih. Seperti telah melihat yang menyedihkan.
Ternyata sudah tak lama lagi...
"Sendiri an aja, mana temen nya?" Tanya laki laki dengan pakai an santai nya. Duduk di sebelah Zora. Sang empu tak bergeming. Lamunan tadi seakan sirna dalam sekejap.
"Eh...kaka siapa yah? " Tanya Zora agak gugup.
Bang Aksa aku rindu..
Kenapa kamu sangat mirip dengan nya. Batin Aksara ssndu.
"Aku Aksara, nama kamu siapa? " Tanya Aksara lembut.
"Namaku Zora kak." Jawab Zora tercekat. Air mata nya sempat jatuh, tapi langsung ia tepis, sampai tak sadar bahwa tahi lalat di bawah mata hilang.
Saat Aksa ingat akan surat adik nya, dia merasa curiga dengan Zora, apa dia adik nya yang selama ini dia cari. Jika benar, Aksara akan sangat menjaganya.
Dan saat mata mereka bertemu lagi Aksara kaget, tahi lalat di bawah mata Zora hilang, kini sudah jelas sekali seperti Ivona, tanpa aba aba Aksara langsung memeluk Zora.
"Kak lepas yah, jangan gini." Ucap Zora saat kaget, apa kaka nya sudah mengingat nya.
"Dek kaka rindu sekali Ivo, ah ralat Zora nya kaka." Ucap Aksa lembut dan menangis. Sungguh dia begitu rapuh saat di tinggal kan oleh orang yang paling penting di hidup nya.
"Maksud kaka apa yah? " Tanya Zora lirih, dia masih ingin menahan agar Aksara percaya, tapi saat Aksara mengatakan sesuatu hancur sudah pertahanan Zora untuk terus berpura pura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Izora or Ivona
Teen FictionCacian makian terngiang di Gendang telinga ku , tapi itu tertuju untuk siapa ? " kenapa mereka mengarah ke gue ?" tanya ku dalam hati semua orang masih menatap ku tajam " siapa Ivona ?" pikir ku bertanya tanya mata ku masih mengerjap polos yang a...