26. Tak di kenal

574 37 0
                                    

 

¯\_(ツ)_/¯

Sekarang makan malam sudah di mulai semua anggota rumah sudah berada di tempat duduk masing masing, hening tak ada suara hanya ada denting an sendok dan garpu yang di gunakan untuk makan.

Ke empat saudara itu saling melontarkan aura persaingan, yang ketat saling menatap sinis. Terutama Fattah yang mendapat kan tatapan tidak enak dari ketiga saudara kembar nya mentang mentang dia paling kecil.

Dan itu semua karena Ivona. Yang merasa tidak bersalah karena dia sendiri bingung ternyata anak macan itu ada 4 kembar dan itu sangat menakjubkan, menurut gadis polos yang tidak melihat suasana yang sudah mencekam.

Untuk kedua orang tua si kembar merek a hanya menahan senyum, karena melihat tingkah anak anak mereka yang di awal enggan mengikuti makan malam dan sekarang apa coba mereka saling menatap dengan kata permusuhan.


***

Pagi hari nya sekolah di liburkan, karena Ivona akan berangkat ke luar negeri untuk mengikuti lomba, ini saat saat yang di tunggu tunggu untuk menunjukkan kepada kedua orang tua Ivona asli, dan anak sekolah yang sempat mengucilkan Ivona yang sekarang aku yang menempati nya.

Dan misi kedua juga sudah hampir selesai antagonis mereka sudah mulai berubah dan dia  sudah tau siapa antagonis sesungguhnya di sini.

                              ***

Rumah Visha

Keadaan ruang tamu sudah tidak terlihat baik baik saja, karena sampah ber ceceran, bantal yang berserakan, dan sekumpulan cewek yang tidur tidak beraturan.

Kaki Visha yang berada di atas kepala kakak nya, sang antagonis cerita yang berada di atas sofa dengan kepala menggantung ke bawah, benar benar definisi berantakan.

                               ***
Sekarang Ivona sudah berangkat ke bandara sukarno harta, untuk pergi ke luar negeri dan semoga perjalanan kali ini lancar, dan mendapatkan hasil yang memuaskan, tentunya harus membuat mereka bangga kepada Ivona yang entah dimana.

Yang lain sedang tidak ada kegiatan sama sekali karena emang sekolah sedang ada rapat. Jadi para murid lebih memilih sibuk dengan aktifitas yang membuat mereka terhibur.

.
.
.
Seperti sekarang di ruang musik ada Fannan yang bersama dengan ketiga sahabat nya. Mereka sedang mengotak atik alat musik masing masing, keadaan hening padahal mereka ada di ruangan yang penuh dengan melody.

"Jangan lah kalian berjanda" Ucap Parviz tanpa sadar jika ucapan nya itu salah.

"Bukan temen gue" Timpal Matteo

"Hehehe bercanda"

"Dahlah gak tau lagi gue, oh yah Nan lo napa dah diem dari tadi?" Tanya Parvez

"Ternyata Vio dia baru tau kalau gue
kembar empat dan yang bikin gue emosi tuh tiga curut eh maksud gue kembaran gue itu mereka juga deket sama dia."Jawab Fannan panjang lebar hingga membuat ketiga sahabat nya menganga tak percaya.



***
Ceklek

Suara kenop pintu kamar terbuka, bau khas fanilla menyambut seseorang yang kini berjalan masuk kedalam kamar yang sudah lama tidak di kunjungi.

"Putri ayah pasti bisa." Monolog pria paruh baya yang sedang memandang foto putrinya.

"Kita akan segera bertemu, semoga semuanya cepat selsai." Lanjut nya lagi.



Flashback

Dia Maheswari Asyam ayah dari Izora yang sekarang sedang travelling ke dunia yang jika di jelaskan mungkin sedikit aneh. Tapi mungkin ini seperti permainan tapi itu semua sudah di pikirkan oleh Asyam sendiri.

Izora or IvonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang