Enjoy guys
Taman belakang sekolah terkenal akan keseraman nya. Sehingga banyak yang enggan untuk datang, berbeda dengan Ivona yang kini tengah menangis karena merasa ter asingkan.
Dia merasa kesepian setelah sadar bahwa mereka yang telah di anggap sahabat sudah tak mengingat nya lagi.
"Kenapa mereka seakan tak mengenal ku?" Tanya Ivona pada diri sendiri.
Dia polos, lola itu juga pada tempat nya, namun untuk kejadian tadi di aula dia sudah sangat menyadari dari sorot mereka, bahwa memang seakan tak pernah kenal.
Ivona tak menyadari bahwa Fathan sudah memantaunya dari awal dia datang, dia aneh kenapa hanya dirinya yang masih mengingat Ivona?
"Kenapa bisa begini?" Tanya Fathan pada diri nya.
***
Ivona telah sampai di rumah dan untung nya keluarga dia tidak lupa dengan gadis yang sedang murung di kamar nyaman nya.
Tugas pertama dia telah usai, membuat keluarga Ivona percaya sepenuhnya pada diri Ivona. Jadi dia tidak akan khawatir kalau seandainya dia kembali.
"Apa ini pertanda aku bentar lagi akan kembali?" Berfikir keras itu lah yang terjadi sekarang.
Tapi benar adanya bahwa ayah nya suatu menemuinya dia saat koma pernah mengatakan bahwa dia akan segera kembali.
"Kalau aku rindu kalian semua bagaimana, namun aku juga rindu ayah bunda?" Tangis nya pecah, sudah ia tahan sedari tadi karena takut abang nya dengar.
Tapi untung nya tadi dia melihat abang nya pergi bersama teman teman kampus nya.
Dan untuk papa mama mereka juga sedang ada dinas, sehingga Ivona di rumah bersama bi Rere.
***
Ivona sedang berkaca di depan cermin meja rias nya. Dia memandang lamat wajah nya. Tangan mungil itu mengelus pipi chubby nya."Entah sudah berapa lama aku ada di tubuh Ivona." Gumam Ivona sedih. Memejamkan mata lentik itu sejenak, untuk meredam emosi sedih dalam diri Ivona.
Ketika dia membuka mata sudah ada sosok bayangan di dalam cermin, dia persis seperti tubuh Ivona.
"Ka.. Mu siapa?" Tanya Izora dengan gugup.
"Hai Izora akhirnya aku bisa ketemu kamu." Ucap bayangan itu.
Ivona masih bingung kenapa dia mengenal diri aslinya.
"Kamu kenal aku?" Tanya Izora lagi dengan tatapan polosnya.
"Aku Ivona Izora apa sudah faham." Jawab Ivona yang gemas.
Memang perbedaan Ivona dan Izora hanya satu yaitu rasa percaya diri. Ivona yang sudah sering dapat cacian memekian hingga bisa sampai seperti ini.
"Huaaa akhirnya kamu datengin aku." Seru senang Ivona yang sedari kemarin malam bingung kenapa semua nya lupa pada nya.
"Heheh Iyah mungkin udah waktunya." Jawab Ivona yang terkekeh dengan tingkah gadis satu ini.
"Ok aku mau tanya, kenapa mereka semua lupa sama aku?" Tanya Izora.
"Aku nggak tau coba tanya Ayah kamu pasti tau."
"Ih kok nggak tau."
"Biarin."
"Ivo kenapa ngeselin."
"Wlee." Ejek Ivona karena dia merasa berhasil menjahili Izora.
"Huaaa aku merasa terasingkan." Tangis Izora pecah, dia tidak suka di abaikan, apa lagi dengan orang yang dekat dengan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Izora or Ivona
Teen FictionCacian makian terngiang di Gendang telinga ku , tapi itu tertuju untuk siapa ? " kenapa mereka mengarah ke gue ?" tanya ku dalam hati semua orang masih menatap ku tajam " siapa Ivona ?" pikir ku bertanya tanya mata ku masih mengerjap polos yang a...