Di depan pintu masuk Aneira sudah sangat jengah dengan tingkah Antariksa yang selalu mengejeknya. Tapi lihat wajah dia tak ada merasa bersalah sedikit pun.
"Emang nggak pernah berubah." Kesal Aneira yang terdengar jelas di telinga Antariksa.
"Iyah dong, nggak pernah berubah menyukai mu Aira ku." Jawab Antariksa menggoda.
"Nggak jelas banget kamu."
"Cie aku kamu." Antariksa semakin gencar.
"Anta, aku sudah terbiasa jangan mulai." Tekan Aneira yang masih menampilkan wajah datar nya. Karena malas meladeni Antariksa dia lebih memilih ke arah stand yang menjual minuman.
Biarkan Antariksa yang mengantri tiket untuk nya. Toh dia yang ngajak menonton dan bukan diri nya.
Saat Aneira sudah dekat dengan tujuan nya, Antariksa berteriak. "Beli porsi satu buat berdua yah."
Aneira lantas menoleh juga malu, karena semua pengunjung ikut memperhatikan karena suara toa Antariksa. "Satu porsi biar apa?" Tanya Aneira sedikit keras.
Antariksa tersenyum jail, dia akan terus membuat Aira nya merasakan kehadiran Anta nya yang sekarang.
"Biar ngiritlah." Jawab Antariksa lempeng, lalu dia melangkah ke arah antrian tiket. Bagaimana dengan gadis itu?
Aneira sungguh cengo mendengarkan jawaban mantan sekaligus sahabat nya sekarang.
"Kampret." Umpat Aniera kepalang marah dan malu. Dia hanya bisa tersenyum paksa menanggapi orang orang yang melihat ke arah nya.
Di antrian ada seseorang yang tak luput mendengarkan semua kejadian tadi, dia juga tak yakin bahwa dia Aira nya.
Jika dia Aira nya kenapa ada orang yang di perbolehkan memanggil nya seperti itu juga.
Hi...guys jangan lupa mampir yh ke cerita baru aku.🤗😊
Terimakasih🙏♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
Izora or Ivona
Ficção AdolescenteCacian makian terngiang di Gendang telinga ku , tapi itu tertuju untuk siapa ? " kenapa mereka mengarah ke gue ?" tanya ku dalam hati semua orang masih menatap ku tajam " siapa Ivona ?" pikir ku bertanya tanya mata ku masih mengerjap polos yang a...