48. Danau

151 10 0
                                    

Flashback on

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Flashback on

"Jelaskan! " Tekan Fathan pada kedua gadis ini.

"Apa lo udah denger semua? " Tanya Vera hati hati, Ivo dia sudah berkeringat dingin.

"Siapa Zora, dan ada hubungan apa dia sama gue? " Tanya Fathan lagi.

Deg

Kedua gadis yang ada di depan Fathan mematung seketika mendengar nama itu.

"Em.. Anu.. Em.. " Vera gugup sampai dia tak bisa menjelaskan.

"Cepet." Tekan Fathan lebih dingin. Kini dia sudah mengeluarkan aura geramnya pada lawan bicaranya.

Persetan dengan pacar kembarannya. Yang kini dia pedulikan adalah orang yang bernama Zora, gadis yang telah mengusik ketenangan nya.

"Baiklah kalau kau maksa, tapi jangan menyesal." Jawab Vera tersenyum smirk.

Fathan yang melihat senyum Vera semakin tertantang. Dan Ivona juga dia Melihat nya telah tenang, sudah tak setakut sebelum nya.

Akhirnya mereka bertiga duduk di bawah pohon. Vera kini akan memulai menjelaskan.

"Kenapa lo mau tau tentang Zora? " Tanya Vera.

"Karena gue pernah melihat nya, dia cantik dan lucu." Mengingat hal itu membuat Fathan tersenyum sendiri.

"Ha, dimana? " Vera dan Ivo saling pandang seakan nggak percaya bahwa Fathan pernah bertemu dengan Zora.

"Di dalam mimpi, tapi mimpi ini terasa begitu nyata. Tapi dia ingin ku melupakan nya. Hal itu membuat ku tak tenang." Jawab lirih Fathan.

"Dia orang yang kau cintai, saat Zora ada di tubuh Ivo, makanya kau hanya ingat bahwa Ivo adalah orang yang kau suka. Padahal dia adalah Zora yang kini telah kembali ke tempat dia sebenarnya. Dan bukan di sini Fathan." Papar Vera panjang lebar.

Kemudian dia kembali berujar.

"Sebenarnya dia bukan hanya dekat dengan mu saja, begitu pun dengan semua kembaran mu, teman teman yang lain juga. Kamu ingat saat hujan tiba? "

"Saat liburan kah? " Tanya Fathan.

"Benar, aku diam diam merekam kalian pada saat saat perpisahan, dimana jiwa Ivona dan Izora kembali ke tubuh masing masing. Dan ingatan kalian tentang Zora akan hilang."

"Kecuali gue dan Ivo."

Fathan sungguh tertampar akan kebenarannya. Kini sudah terjawab kenapa ada perasaan familiar saat di mimpi itu.

"Tapi kenapa gue dan yang lain harus lupa, dan lo dan dia enggak? "

"Kenapa dia setega itu? " Lirih Fathan.

Izora or IvonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang