Malam yang panjang orang orang sedang ada pada alam mimpi nya masing masing, dari mimpi buruk, mimpi indah, bahkan sampai trauma pun bisa terbawa karena terlalu memikirkan.Berbeda dengan dua insan yang tengah bermimpi satu sama lain, dan terhubung. Mungkin ada sesuatu yang belum selesai.
Mata indah gadis yang baru sadar akan pingsan nya, terus menatap pemuda yang menolong nya. Tanpa berkedip, bibir nya menyunggingkan senyum tipis.
Mata nya berbinar melihat objek yang ada di depan nya dengan pancaran rindu. Zora benar-benar sangat merindukan pemuda yang ada di depan nya.
"Fathan, ini beneran kamu? " Tanya Zora yang kini telapak tangan nya sudah membelai rahang milik Fathan.
Fathan memegang pergelangan tangan Zora, dia menganggukkan kepala, menyetujui bahwa dia memang Fathan. Menuntun gadis nya untuk bangun dan bersandar di bahu lebar nya.
Nyaman...
"Akhirnya aku menemukan mu." Ucap Fathan yang kini tangan nya memeluk gadis nya.
"Apakah kau mengingat semuanya? " Tanya Zora masih ragu.
"Tentu, bahkan sesuatu yang pernah kita alami di pantai kala itu." Jawab Fathan sedikit ikut tersipu, mengingat hal tersebut.
"Ish.. Jangan di ungkit yah." Malu Zora saat mengingat nya memang. Tapi kejadian di pantai juga memang kala mereka akan berpisah. Jadi biarkan saja mengalir.
"Zora apa aku boleh egois? " Tanya Fathan lagi, sbenarnya dia juga ingan menanyakan banyak hal, tapi dia takut akan terbangun cepat. Jadi dia tak ingin menyia nyiakan waktu nya.
"Fathan, seperti nya kita harus menjadi kan ini pertemuan terakhir kita di mimpi." Ucap Zora menjeda, Fathan pun juga menunggu kalimat selanjutnya dari gadisnya.
"Aku berharap jika memang bertemu, tidak dengan cara ini, meskipun seperti nya mustahil."
"Akan aku ingat Zora." Jawab Fathan sendu. Pelukan nya semakin mengerat.
Air mata kedua nya sudah mengalir dengan sendirinya."Fathan, apa kau bisa berjanji satu hal untuk ku." Pinta Zora pada Fathan.
Zora menoleh, pandangan mereka saling mengunci.
Cup
Fathan mengecup bibir milik Zora sekilas. Dan dia tersenyum menganggukkan kepala nya. Membiarkan Zora meminta apa dari nya.
"Ingat aku dalam hatimu, beri dia tempat sendiri, tapi beri ruang juga untuk dirimu dan dunia mu Fathan. " Ucap Zora yang menunjuk letak hati Fathan.
"Kenapa? "
"Karena aku ingin kamu meraih cita cita mu, hidup tanpa penyesalan, tersenyum. Dan kamu juga bisa mengingat ku kala kau rindu. Seperti nya itu menyenangkan. Bukan sebaliknya kan? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Izora or Ivona
Teen FictionCacian makian terngiang di Gendang telinga ku , tapi itu tertuju untuk siapa ? " kenapa mereka mengarah ke gue ?" tanya ku dalam hati semua orang masih menatap ku tajam " siapa Ivona ?" pikir ku bertanya tanya mata ku masih mengerjap polos yang a...