37. Siapa dia?

311 12 0
                                        

"Ayah, apa Zora sudah baik baik saja? " Tanya Bunda Riva pada suami nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah, apa Zora sudah baik baik saja? " Tanya Bunda Riva pada suami nya.

"Dia sudah aman, tapi waktu dia menyelesaikan menemukan pintu itu sudah semakin pendek bun." Jawab Ayah Mahes.

Brak..

Suara dentuman keras dari arah kamar Zora mampu membuat kedua nya panik, dan pergi ke sana.

Kamar Zora.

"Ini dimana? " Monolog gadis yang baru sadar. Mata nya menelisik ke seluruh penjuru ruangan.

Kaki nya untuk berjalan merasa ada yang aneh.

"Kenapa kaki ini terasa sangat kaku? "

Tak pikir banyak dia terus memandangi semua barang barang yang ada di kamar tersebut, dan dia merasa asing, tak mengenal nya sama sekali.

Saat hendak kembali ke ranjang, suara langkah lebar dari kedua orang membuat nya berbalik.

Mahesa dan Riva merasa kaget melihat anak semata wayang nya telah sadar, tapi seperti ada yang aneh ketika tatapan ketiga nya bertemu.

"Kalian siapa? "

Sudah ku duga batin Mahesa.

"Ada apa dengan putri ku Mahes? " Tanya Riva dengan raut khawatir nya.

Yang di bahas masih setia melihat perdebatan kedua nya.

"Dia Ivona bukan Zora. " Jelas Mahesa pada istrinya.

Seketika jawaban itu semakin membuat nya takut kehilangan, karena masalah ini semakin rumit.

"Apa dia akan baik baik saja? "

"Dia pasti akan kembali, kamu harus yakin, dan aku sudah ada jawaban satu lagi untuk membuat nya kembali." Papar Mahesa menenangkan istrinya.

Sebenarnya dia juga sama khawatir nya. Bahkan lebih dari itu, dia sedang mencoba membantu dia keluar.

"Ayok duduk nak. " Ucap Mahesa lembut.

Setitik air mata itu jatuh dengan sendirinya. Ivona merasa di sayang oleh sosok ayah dalam hidup dia.

"Jangan menangis, peri cantik nanti jelek loh. " Goda Mahesa untuk menghibur Ivona, yang mana dia tahu perasaan gadis cantik yang seumur an dengan anak nya.

"Kalian mengenal ku? " Tanya Ivona memberanikan diri.

"Tentu, kamu sudah seperti putri kami, kalian mirip Ivona." Jawab Riva lembut.

Seketika Ivona memeluk Riva dengan erat, dan air mata nya semakin luruh tanpa bisa di cegah.

"Jangan nangis sayang." Ucap lembut Riva dengan mengelus surai lembut milik Ivona.

"Aku nggak inget apa pun, dan tiba tiba di sini, dan ini bukan wajah ku. "

"Iyah memang, karena raga mu di sana ada tapi dia anak kita, dia Izora, dan kamu di raga dia Ivona. " Papar Mahesa menjelaskan agar gadis cantik ini tidak bingung.

Izora or IvonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang