3. Apa harus menerima?

5.5K 404 5
                                    

MAAF GUYS TIPO BERTEBARAN

Jangan lupa untuk vote dan komen

Stelah kejadian dimana Ivona di cegat oleh ayah nya kini gadis itu sudah rapi dari bangun tidur nya menggunakan training dan kaos oblong warna hitam dan jangan lupa sepatu putih yang akan ia gunakan untuk joging di taman sekitar rumah nya ,karena sekarang bertepatan hari libur hari Minggu dimana banyak keluarga yang keluar bersama tapi beda dengan dirinya yang di tinggal oleh kedua orang tua nya dan Abang nya yang selalu di anggap dia AKSARA REVANZA dan bunda nya NOEMI REVANZA
Keluarga bahagia bukan ?

" Tapi kenapa di novel nggak ada cerita kehidupan Ivona ? , Aish gue lupa kan gue baca beberapa part doang yah gara gara bunda ajak main musik " gumam Ivona sendu

dia benar benar merindukan keluarga nya
Kelas musik nya yang ia bangun bersama bunda nya yah ayah Izora dia seorang seniman dan juga penulis penyuka sastra bunda nya suka musik kaya Ivona

" Apa aku harus menerima? " Tanya nya pada diri sendiri

" Ok nggk usah di pikir yang terpenting gue disini Harus nonton dulu aja gimana sih peran tokoh tokoh yang ada di sini terus nanti gue hanya jadi peran pembantu aja yang benar hurus di benarkan yang salah harus di hukum , semangat" ucap Ivona menyemangati diri sendiri

Dan dia juga bertekad untuk mengubah pandangan orang tua Ivona

Ketika turun dari tangga menuju pintu utama ada Sura yang membuat nya berhenti

" Ivo " ujar wanita paruh baya yang terlihat masih cantik karena mungkin selalu menjaga penampilan dia bunda Ivona

" Iyah Bun kenapa ? " Jawab Ivona lembut tapi masih ada rasa kecanggungan

Deg

Bunda Ivona sempat kaget anak perempuan nya satu satunya manggil dia dengan sebutan bunda , ada rasa hangat tersendiri karena putri nya itu biasanya diam dan takut melihat kedua orang tua nya , bunda sangat menyayangi nya tapi karena permintaan suami nya dia harus ikut membenci anak nya

" Mau kemana ?" Jawab bunda emi sedikit tegas

" Mau olahraga keliling taman sebentar, boleh ? " Tanya Ivona pada nyonya besar di keluarga Maheswari

" Iyah boleh " jawab Ayah Ivona tiba tiba entah itu refleks atau sengaja

" Makasih " jawab Ivona tersenyum manis

Semua orang sempat tertegun karena pagi ini Ivona benar benar cantik dan berbeda dari biasanya dia terlihat anggun dan tegas pembawaan nya semoga ini awal baik
Dan tak terasa orang yang sedang di biacrakan telah pergi setelah mengucapkan terimakasih

" Apa dia punya hobi ngilang setelah ini ? " Gumam Abang Ivona dengan tersenyum tipis dia seneng adik ya berubah semoga ayah dan bunda nya segera menerima adek manis nya itu

Stelah itu tak ada lagi yang berbicara karena mereka juga akan bersiap untuk pergi ke tempat yang akan mereka tuju

Beda dengan Ivona yang sekarang sedang lari kecil di taman yang indah dan sejuk ini banyak orang yang sedang joging bersama pasangan mereka masing masing ada juga yang sedang makan di lesehan dan itu pemandangan yang khas Indonesia jika sedang hari libur ,pergi ke taman saja sudah membuat hati senang

Host

Host

Keringat membanjiri pelipis nya deru napas yang masih tersengal karena mungkin terlalu lama keliling taman yang agak luas ini kaki nya melangkah menuju bangku taman yang ada di ujung taman dia Ivona yang baru saja usai lari pagi karena untuk melatih tubuh Ivona yang tergolong terlalu lemah karena tak pernah olahraga,dulu pas waktu dia menjadi Izora dia adalah ketua tim basket putri dia bisa segala bidang karena memang dia hiper aktif jadi tak usah kaget

" Huft baru kali ini lari capek banget , mungkin tubuh ini harus aku latih terus biar latihan bela diri ku juga ga ilang " gumam Ivona pelan

" Hari udah mau siang ah gue balik aja , laper juga " dan berlalu dari taman menuju ruang nya sambil bersenandung ria

La la la la
La la la
La-

Senandung Ivona berhenti kala melihat ibu ibu akan menyebrang yang tak melihat kanan kiri mungkin karena terburu buru itu dari arah depan ada mobil yang sedang melaju dengan cepat hingga tak berfikir panjang dia mendorong ibuk itu ke tepi jalan

" AWASSSSSSSS buk" teriak Ivona

Dan ibuk itu selamat tapi naas dirinya yang terpental karena telat untuk menghindari mobil tak berperasaan mobil itu pergi tanpa bertanggung jawab pekikan orang orang merumuni Ivona yang sudah bersimpuh darah di kepala nya

Wanita paruh baya itu sudah melupakan luka nya sendiri karena sangat khawatir dengan gadis muda yang sudah bersumbu darah di depan nya

" Cepat panggil ambulan tolong pak " ucap wanita paruh baya itu dengan menangis

" Iyah buk sebentar lagi ambulan datang " dan tak lama ambulan datang Ivona dan ibuk tadi di bawa ke rumah sakit karena firasat nya tak enak

Di lain tempat ada laki laki paru baya yang sedang mengambil minuman untuk menghilangkan sedikit rasa haus nya namun tiba tiba gelas yang ia pegang meleset dan jatuh

Prang

Deg

" Kenapa perasaan ku tak enak apa yang sebenarnya terjadi ? " Gumam nya pelan

Dia adalah Ayah dari Ivona tuan Maheswari

HAPPY READING

Izora or IvonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang