Saat nya tiba, siapa pun tak bisa lari. Karena waktu seakan sudah bersepakat untuk itu.
Fannan tidak jadi ikut olahraga, karena dia sedang khawatir dengan kembaran nya. Ini berawal karena dia juga melihat seseorang yang sangat mirip dengan dia.
Dan yang lebih janggal, kenapa sikap juga hampir mirip, apa emang ada orang semirip itu.
Tepat nya di tribun paling atas, Fannan sudah meminta izin pada guru nya yang baru datang tadi. Kini hanya ada Fannan, Fathan, Fattih dan terakhir Fattah.
Ke empat nya, eh ralat ketiga nya sedang menatap nanar kembaran nya itu. Wajah nya sangat gugup dan terus menggumamkan nama dia terus.
"Lo kalau gini terus, frustasi gue Than." Lirih Fannan menusuk dengan tangan yang mengusap wajah nya kasar.
"Iyah Than, apa lo mau lihat dia di diri Zora? " Sambung Fattah terkesan kejam, namun ini demi kebaikan kembaran nya.
"Jangan sampai karena mereka mirip, dan lo sampek ngelupain dia anjing." Umpat Fattih marah. Kalian tahu orang yang ramah kalau udah marah menyeramkan.
"Tapi kata macan, dia emang kembali, dan pasti tadi dia, iyah kan Nan? " Ucap Fathan menatap kosong ke arah Fannan dan kedua kembaran nya yang lain.
Mata nya memerah karena emosi, dan marah dengan diri sendiri. Tangan nya mencekam kos olahraga milih Fattih.
Bugh....
"Lagi Tih.. Biar rasa sakit di hati gue berkurang hhhhh." Tawa Fathan pilu.
Saat hendak menonjok Fathan lagi, ada tangan mungil yang mencekalnya. Entah dari mana dia? Kenapa bisa sampai sini.
Anak di lapangan sudah lima menit lalu pergi untuk istirahat. Jadi Zora bisa sampai sini, karena melihat ada cowok yang tadi sempat kaget saat melihat nya.
Dan dia tengah di tonjok oleh ketiga cowok tadi, jadi dia pergi untuk menyelamatkan nya.
Maaf pasti ada saat nya.
****
Tuk...
Pukul Zora ke kening Fattih menggunakan pulpen yang selalu dia bawa.
"Kenapa lo pukul anak orang? " Tanya Zora tidak tau apa apa. Dengan berani akhirnya dia mengetuk kepala Fattih.
Sssshhh..
Desis Fattih karena kaget dan sedikit nyeri. Dia menoleh dan betapa kaget nya, kenapa cewek ini ada di sini. Melihat ke arah Fannan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Izora or Ivona
Teen FictionCacian makian terngiang di Gendang telinga ku , tapi itu tertuju untuk siapa ? " kenapa mereka mengarah ke gue ?" tanya ku dalam hati semua orang masih menatap ku tajam " siapa Ivona ?" pikir ku bertanya tanya mata ku masih mengerjap polos yang a...