25. Makan malam

959 56 7
                                    

HAPPY READING

Semua kembali pada aktivitas masing masing seperti semula karena Ivona sudah di perbolehkan pulang seperti Ayah nya yang kembali bekerja setelah cuti kemarin, ibu nya yang sudah bisa masak dengan tenang karena anak gadis nya sudah sembuh untuk abang nya sudah masuk kuliah lagi sedangkan Ivona dia sudah rapi dengan seragam nya.

"Kalau di pikir pikir aku sudah lama ada di sini apa ibu nggak khawatir, aku harus cepat nyelsaikan misi ini agar aku bisa cepat kembali ke tempat asal ku." Monolog Ivona pada diri sendiri.

"Sayang turun nanti telat cepet sarapan pagi dulu." Teriak ibu Ivona pada putri nya.

"Iyah Bu ini udah mau turun." Jawab ku tak kalah keras karena berada di lantai atas.

Setelah sarapan selsai Ivona berangkat di antar supir karena orang rumah masih khawatir katanya baru sembuh sehingga harus banyak istirahat dan itu membuat Ivona sangat tidak bebas karena tidak boleh ini itu.




Sekolah

"Akhirnya bisa masuk lagi udah gak sabar nagih janji seorang Fannan hhhhh" Tertawaku karena tidak sabar mengerjai cowok tengil itu.

Kaki ku melangkah menuju ruangan kepala sekolah untuk memberikan surat izin juga ingin bertnya kapan dia akan berangkat ke luar negri seingatnya besok pagi.

Setibanya di ruang kepala sekolah dia juga melihat ada Fathan yang sedang berbincang dengan guru olah raga mungkin membahas perihal basket yang akan mengadakan turnamen antar sekolah lain.

"Permisi pak saya mau mengumpulkan surat dari dekter untuk surat izin tidak masuk sudah di berikan oleh supir saya suwaktu awal  saya tidak masuk pak." Ucapku menyerahkan surat keterangan dari dokter.

Yang di lakukan Ivona semua terlihat oleh Fathan yang masih berdiri di ruang guru olahraga tapi jika di lihat dari tempat Ivona tak akan kentara bila Ftahan sedang mengawasinya.

Saat aku akan memasuki kelas tiba tiba pintu terbuka dan banyak sobekan kertas kecil kecil yang bertaburan udah kaya bunga yang gugur ternyata mereka menyambut ku karena hari ini aku baru bisa masuk kembali ke sekolah.

"Huaaa bocil kita udah balik lagi." Teriak Iiv padaku dan memeluk ku.

"Huaa Iiv kangen banget aku tuh." Balas ku yang menyambut pelukan Iiv dan memeluk yang lain tapi ketika aku akan memeluk sahabat cowok ku ada yang menarik ku dari belakang dia Fannan betapa kaget nya aku di buat nya.

Saat aku menoleh ke belakang karena ingin melihat siapa yang menarik jaket ku dari belakang dan. "Fannan ternyata lo mau ngapain? "Tanyaku dengan msngedipkan mata ku itu sudah menjadi kebiasaan. "Jangan main peluk peluk orang lain ayok ikut gue ke ruang musik hari ini guru rapat jadi bebas." Ajak Fannan padaku memang dia berencana mendiskusikan band nya kepadaku karena aku juga akan menjadi bagian dari band nya.

Aku hanya menurut pada Fannan dan mengekor saja di belakang untuk mengikuti kemana dia akan membawaku yang berjalan dengan menunduk sehingga menubruk bahu Fannan yang tiba tiba berhenti tanpa berbicara.

"Ish sakit lo aku." Ujar ku mengeluh karena terbentur bahu nya yang keras.

"Coba mana yang sakit, lo juga jalan jangan nunduk coba lihat yanh di depan." Tutur Fannan dan melihat ku dengan intens membuat ku gugup.

Apakah aku benar benar akan meninggalkan kalian semua, kalian nyata tapi kita berbeda betin ku yang merasa sedih.

"Hhhhh gak lagi deh buru masuk yang lain pasti udah nungguin." Ajak ku dan menarik tangan Fannan lembut, aku tak merasa bahwa tindakanku akan membuat dia menegang tapi ah lupakan dia sudah ku anggap seperti sahabat ku sendiri karena dia mempunyai hobi yang sama denganku, mungkin hanya perasaan ku saja mana mungkin seorang Fannan yang note ban nya bad boy bisa suka cewek polos kaya aku ini menurutku.

Izora or IvonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang