46. Bunga tidur

142 7 1
                                    

Terimakasih yang masih setia nunggu baca serita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih yang masih setia nunggu baca serita ini. Akhirnya setelah lama nggak update sekarang aku memutuskan untuk up lagi :)

Semoga part kali ini kalian semua suka. Jangan lupa ramaikan komentar guys :)

Di perjalanan menuju toko kue Riva menyempatkan menghubungi Rion agar bisa menyusul ke tempat penginapan Zora, agar ketika dia terbangun tak sendirian.

"Yah, aku sudah menghubunginya." Ucap Riva bunda Zora yany sekarang terlihat bahagia.

"Baguslah sayang." Timpal Mahes mengelus punggung tangan sang istri. Menyalurkan kehangatan. Dia tau bahwa istrinya pasti sudah sangat merindukan putri kecil nya.

"Aku nanti beli cake kesukaan Zora yah?" Tanya Riva dengan mata berbinar.

"Tentu, beli semau kamu untuk putri manis kita." Jawab Mahes dengan senyum yang tak pernah luntur sedari tadi.

Terimakasih telah mengembalikan semua nya.

****
Cowok dengan pakaian cesual nya mengendarai mobil nya dengan cepat. Dia takut jika sepupu kesayangan nya terbangun dan sendirian.

"Tunggu adik manis, abang pasti ada di samping kamu." Monolog Rion pada diri sendiri.

Tak terasa setengah jam Rion sudah sampai dan memparkirkan kendaraan nya. Langkah lebarnya mengundang mata di sekelilingnya menatap penuh pertanyaan.

Namun Rion tak memperdulikan itu, karena tujuan nya adalah kamar yang di sewa oleh Paman dan Bibi nya. Kini setelah menelusuri banyak nya kamar Rion sudah berhenti tepat di depan pintu kamar sang adik.

Sungguh Rion sangat merindukan adik nya, gadis ,cantik nan imut itu membuat dia tak berhenti untuk gemas pada nya. Huf..membayangkan nya saja sudah ingin mencubit pipi nya yang sudah mirik dengan bakpau.

Tak menunggu lama lagi pintu akhirnya di buka oleh Rion, dan pemandangan pertama yanng dia lihat ia wajah damai milik Zora yang masih lelap dalam tidurnya. Rion mendekat ke arah tempat tudur Zora.

Duduk di tepi kasur sebelah Zora. "Kapan kamu bangun Zora." Gumam Rion sendu. Takut Zora nya terusik .

Karena Zora belum bangun, Rion memutuskan membuatkan nya bubur, mungkin setelah bangun pasti dia akan lapar pikir Rion. Sibuk dengan kegiatan nya membuat bubur sampai Rion tak menyadari ada tangan kecil yang sudah bertengger manis di perut nya.

"Ish...abang kenapa aku di cuek in." Gerutu Zora yang sedari tadi merasa tidak di hiraukan oleh abang sepupu nya, yang sudah sangat dia rindukan.

Setelah bangun tadi mata lentik milik Zora menyapu seluruh ruangan, dan melihat cowok tegap dengan celmek di badan nya sungguh lucu di mata Zora.

Izora or IvonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang