39. dejavu

207 11 0
                                    

Kata orang kalau rindu suka dejavu dengan keadaan atau pun kejadian yang terulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kata orang kalau rindu suka dejavu dengan keadaan atau pun kejadian yang terulang.

Tapi ada juga yang merasa dejavu hanya bisa membuat kita terpuruk karena mengingat hal yang sudah susah di pendam.

Memang setiap orang punya hak berspekulasi. Jadi semua tak ada yang salah. Bahkan masa lalu pun juga pernah menjadi teman perjalanan kalian.

Sampai akhir nya sekarang sampai di titik ini. Itu yang di rasakan Zora. Dia senang mendapatkan kabar kalau mereka merasa mengenal Zora.

Meski sudah merubah penampilan, nyatanya jika kita pernah saling bertegur sapa, sejauh apa pernah di pisahkan, tetap saja akan teringat, saat waktu nya tiba.

"Fattih, kamu kenapa bisa di depan kelas ku?" Tanya Vera pada sahabat kecil nya.

"Emang nggak boleh? " Bukan menjawab Fattih membalas bertanya balik.

"Nyebelin banget anda. " Sarkas Vera sebal.

"Masih sama saja ternyata."

"Kamu samain aku sama apa? "

"Gadis yang selalu ngganggu pikiran aku tuh, nggak tau siapa? " Balas Fattih tengil.

Njirrr Fattih bangke emang, ok sabar jangan sampek gue bar bar di depan sahabat yang laknat ini,

Baru aja kemarin baikan, nggak lucu kalau tengkar lagi kan?

"Kalau nggak penting aku masuk." Datar nya.

"Mbak nya jangan galak galak dong, abang takut loh." Cibir Fattih semakin gencar menggoda sahabat nya ini.

"Mohon pak ketos pergi, karena sebentar lagi akan bel." Ejek balik Vera songong.

"Jangan lupa entar malam yah manis." Ucap Fattih sebelum pergi, juga mengacak rambut Vera dengan gemas.

Blush..

Bangke emang, udah di gantung baperin teruss aja huhh...

Gue akan mencoba mengenal lo dari awal lagi Vera, karena ini janji gue ke dia. Batin nya.

Cowok itu tersenyum tipis.





***
Samping gudang ada dua insan tengah berbincang serius. Mereka dua cowok yang sedang beragumen. Yang satu memberi tugas, dan yang kedua mengiyakan apa yang di tugaskan.

"Lo jangan sampai terlihat yah, biar natural ok."

"Sip.. Lo tenang aja." Balas nya.

Lalu kedua nya pergi berbeda arah. Cowok yang mengenakan jas OSIS itu sedang tersenyum smirk. Seperti nya otak pintar nya sedang merencanakan sesuatu.

"Ciee Vera siapa tuh yang di depan tadi? " Goda Tera.

"Apaan dah. " Malu malu Vera.

Emang yah ni wajah nggak bisa di ajak kerja sama.

Izora or IvonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang