30. Misteri

307 18 0
                                    

-Happy Reading-

Ting..

Suara bel rumah Ivona terdengar oleh asisten rumah tangga nya, akhirnya bibi yang sedang menyiapkan makan malam untuk nona nya segera ke depan.

"Selamat datang lagi tuan dan ibuk." Sambut bibik sopan.

"Makasih bik, sudah menjaga Ivona dan rumah dengan baik." Ucap Emi pada asisten rumah tangga nya.

Kaki keduanya melangkah masuk, dan di susul oleh Aksara anak pertama nya.

"Bundaaa ayahhh kangenn..." Teriak Ivona dan berlari menghampiri mereka,  serta memeluk mereka dengan erat. Tak terasa air mata nya mengalir begitu saja.

"Eh eh ini kenapa main pelukan aku nggak dia ajak, abang ngambek nih." Rajuk Aksara pada sang adik.

"Ihh abang aku jugaa kangen, sini aku peluk erat, biar nggak bisa nafas tau rasa wlee." Ledek Ivona pada abang nya ini. Mereka berdua tak pernah akur, selalu saja seperti tomb and jarry.

Akhirnya keduanya berpelukan dengan sayang, tapi Aksa merasa bahu nya basah seperti terkena air mata Ivona. Seketika Aksara membalikkan tubuh Ivona untuk menghadap nya.

"Kenapa nangis? " Tanya Aksara khawatir, dia takut terjadi sesuatu pada adik kecil nya ini.

"Iyah sayang kenapa nangis hem?" Saut bunda Emi pada anak gadis nya.

"Anak ayah kenapa ini?" Sambung lagi dari Revan.

Mereka bingung dengan Ivona yang masih menatap mereka seakan takut kehilangan. Setau mereka kemarin Ivona baik baik saja.

"Emm.. Enggak kok, kangen aja sama kalian." Jawab Ivona seraya tersenyum tipis.

"Kalau begitu kita jangan berdiri terus, lebih baik ke meja makan dan habiskan waktu kita bersama gimana?" Tanya Bunda Emi.

Siiiiaappp kanjeng Ratuuu serempak ketiga nya.

Meja makan

Makanan sudah berjejer rapi di meja makan. Bunda Emi menyiapkan nasi untuk suami dan anak anak nya.

"Ivo mau lauk apa sayang? " Tanya bunda Emi.

"Emm mau ayam goreng sama sayur aja Bunda."

"Baiklah, kalau abang mau apa? "

"Terserah bunda aja." Jawab Aksara.

"Ish bisa bisa nya suami di anggurin." Dumel Revan menyindir istri nya, yang sedang mengurusi anak anak.

"Ayah, nanti yang terakhir dan bunda kasih spesial hem." Ucap Emi pada suami nya, yang sedang merajuk.

"Ayah udah tua juga, masih saja cemburu." Nyinyir Ivona.

"Setuju abang."

"Terus aja nistain."

Hhhhh kedua nya tertawa renyah, karena melihat ayah mereka merajuk.
Aksa yang melihat Ivona tertawa lebar sangat senang. Dia berharap keluarga mereka akan seperti ini terus.

Semoga dia tak bermain api dengan keluarga ku batin Aksara tersenyum devil.

Bunda Emi hanya geleng geleng kepala, melihat ke kompak an anak nya untuk menjahili suami nya.

Ayah, bunda, abang, semoga kalian selalu bahagia seperti ini,, meski tanpa aku

***
Tepat hari senin pagi ini sekolah sudah mulai masuk kembali, membuat para pelajar belum memasuki gerbang saja sudah mengeluh.

Kalian para pelajar pasti tau, jika hari senin mereka akan di jemur untuk upacara.

Tapi bukan tak mau menghormati jasa para pahlawan, semua murid senang upacara akan tetapi malas untuk mendengar ceramah yang terkadang lupa, kalau anak didiknya sudah seperti ikan asin.

Izora or IvonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang