1 | Roomate's

391 30 0
                                    

"Hikaru!! Cepatt!!"

"SEBENTAR!!"

Bahiyyih mengikat tali sepatunya dengan kencang, lantas menoleh pada pemilik suara, "Tumben sekali kau ikut kami."

"Seungeon tidak bisa menjemputku," jawab Youngeun sembari membenarkan kunciran rambutnya.

"Itu karena dia sedang membantu Minji."

Gadis Seo itu terdiam. Ia segera merapikan seragamnya dan berjalan duluan, "Ayo. Kak Xiaoting sudah menunggu di mobil."

Yang ditinggalkan hanya mampu menghela napas. Bahiyyih berdiri dan menyusul kepergian Youngeun, "Dia memang tidak mau mendengarkan."

"TUNGGU AKU!!!" dengan cepat, Hikaru berlari menyusul kepergian dua temannya. Sesampainya Ia di mobil Xiaoting, segeralah Ia masuk ke dalam sana dan mengatur napas.

"Hah... hah... Kenapa kalian buru-buru sekali, sih?" ujarnya dengan napas terengah.

"Hei, ini sudah hampir jam 8, Karu. Kau yang benar saja," Xiaoting berucap jengah, membuat yang diomeli hanya terkekeh tipis.

Tiba-tiba pintu mobil dibuka, dan munculah Chaehyun bersama si bungsu untuk ikut masuk ke dalam mobil.

"Bagaimana bisa kalian meninggalkan Yeseo? Ia hampir saja meliburkan diri tahu," omel Chaehyun sembari menduduki kursi di sebelah supir.

"Iya. Kakak-kakak sialan memang," dengus Yeseo sembari berkacak pinggang di pintu.

"EH, BENAR JUGA! MAAF, YA, KAMI LUPA! HEHEHEHEHE!" Hikaru terbahak mendengarnya, "Ayo, Hiyyih, kita ke belakang saja."

"Hah, dasar," dengan malas Ia pun membuka jalan untuk mereka pergi ke tempat duduk bagian belakang. Keduanya segera duduk di belakang, memberi tempat untuk Yeseo agar dapat duduk bersama Youngeun di bagian tengah.

"Tunggu, di mana alat praktik kimiaku?" tanya Bahiyyih kebingungan saat Ia tidak mendapati barang tersebut di sekitarnya.

"Bukankah terakhir kali ada di nakasmu?" Youngeun menjawab setelah menoleh ke belakang.

"Hmmm, mulai pikunnya," omel Xiaoting, "Ya, sudah, ambil cepat. Aku juga akan mengambil charger ponselku."

"Aku saja yang ambil. Lebih mudah daripada kau yang di belakang," ujar Youngeun sembari membuka pintu mobil dan turun dari kendaraan tersebut.

Ia segera menyusul Xiaoting untuk masuk lagi ke dalam rumah mereka. Keduanya segera menyelesaikan urusan mereka, dan kembali pergi ke mobil.

"Cece."

Xiaoting menoleh, mendapati seorang pria sedang berdiri dan tersenyum kepadanya. Ia melambai kecil, "Mau berangkat kuliah?"

Gadis itu menelan ludah dan mengangguk, "I-Iya. Kau juga mau berangkat sekolah, Rui?"

"Benar. Gyuvin yang membawa motor, aku sedang menunggunya," jawab Ricky sembari menoleh kepada sahabatnya yang sedang kesulitan.

"RICKY! SUDAH, AYO BERANG—EHH!!"

"Hati-hati!!"

Beruntung. Beruntung sekali, Youngeun berhasil menyelamatkan alat praktik serupa milik Gyuvin.

Ia menghela napas lega dan tersenyum sembari menyodorkan barang tersebut kepada pemiliknya, "Hati-hati, ya. Jangan sampai kau kena omel Pak Choi."

"T-Terima kasih," lirih Gyuvin. Wah, siapa sangka Ia bisa melihat bunga di pagi hari?

"Ayo, Kak," Youngeun berlari menghampiri Xiaoting, berniat untuk mengajaknya bersama kembali ke mobil.

"Cece duluan, ya, Rui. Hati-hati di jalan," ujar Xiaoting sembari melambai.

Bon Voyage || ℤ𝔹𝟙-𝕂𝕖𝕡𝟙𝕖𝕣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang