5 | Fête

206 24 0
                                    

"Makanannya sudah kalian siapkan?"

"Sudah di meja semua, Kak."

"Pastikan makanannya tertutup sampai mereka datang, ya," Hanbin berujar sembari mengeringkan rambutnya dengan tergesa-gesa. Hampir saja Ia sampai ke dalam kamar, sebelum Ia melirik keluar sejenak, "Hei, makanan penutupnya!?"

"Di dalam kulkas, Kak. Jangan panik," Ricky berujar sembari menyilangkan tangan di depan dada, "Pergilah ganti baju. Kami bisa menyelesaikan persiapannya."

"Baiklah," balas Hanbin seraya terkekeh. Segera Ia masuk ke dalam kamar dan mengganti pakaiannya sesuai dengan apa yang Ia pilih siang tadi.

"Sepertinya aku menggunakan saran Kak Hao saja," putusnya. Ia meraih opsi baju yang Ia pilih, dan mengenakannya di tubuhnya.

Ia berjalan ke depan cermin, menatap refleksi wajahnya di kaca tersebut. Sisir diraihnya, dan rambutnya pun segera ditata dengan rapi. Setelah menyemprotkan parfum tiga kali ke tubuhnya, Ia pun mengangguk sejenak.

"Baiklah. Buat kesan yang baik, Hanbin," ucapnya pada diri sendiri.

Pria Sung itu membuka pintu kamarnya, dan segera bergabung dengan anggota lainnya untuk bersiap memulai pesta yang sudah mereka persiapkan sejak pagi.

"Makanan semua aman, 'kan?" tanyanya.

Jiwoong mengangguk, "Sudah aman, Bin."

"Minuman dan hidangan penutup?"

"Sudah, Kak," Ricky lagi-lagi mengacungkan jempolnya.

Hanbin mengangguk paham, "Yang lainnya juga sudah siap?"

"Semua sudah siap, Kak," Taerae menepuk pundak kakaknya tersebut, "Tugas kita saat ini adalah mengeksekusinya dengan baik."

"Huft. Baiklah," Ia menghela napas sejenak. Mengapa Ia gugup?

"Hei, kau tidak terlihat bersemangat?" Matthew menepuk pundak ZhangHao, "Bukankah kau selalu bersemangat dalam segala hal?"

"A-Apaan? Aku hanya memikirkan tugas kuliahku," bantah ZhangHao, cukup gelagapan menanggapi pertanyaan Matthew.

Gyuvin berjalan mendekat kepada Hanbin, lantas bertanya kecil, "Memangnya mereka datang jam berapa, Kak?"

"Kalau tepat waktu, sih, pukul tujuh," Hanbin melihat sejenak pada jam yang melingkar di lengan kirinya, "15 menit lagi mungkin?"

"Apakah aku sudah tampan?" tanya Gyuvin sembari memamerkan pakaiannya hari ini.

Tawa Hanbin meledak mendengar pertanyaan Gyuvin, "Hei, apakah kau menyukai salah satu dari tetangga kita?"

"A-Apa, sih, Kak? Memangnya tidak boleh tampil tampan di depan tetangga?" tanya Gyuvin tidak terima.

"Hahahaha, kau lucu sekali, sih. Iya, iya, kau sudah tampan," kekeh Hanbin sembari membenahkan anak rambut Gyuvin di bagian poni.

Pria Kim itu pun tersenyum, "Terima kasih, Kak."

'Ting! Tong!'

"Wah! Apa itu mereka?" Yujin bertanya heboh mendengar suara bel ditekan.

"Aku tidak tahu, tapi mungkin iya," balas Hanbin sembari menghirup napas, "Kalian bersiaplah, aku akan membuka pintunya."

"Sebentar!"

Segera Pria Sung itu berlari ke arah pintu, berniat untuk membukakan jalan bagi sang tamu. Ia menghela napas sesaat sesampainya di depan pintu, merapikan rambut dan pakaiannya, sebelum akhirnya Ia menampilkan senyum temanisnya.

"Halo, selamat da—"

Tubuhnya terdiam. Seorang pria dengan seragam kerjanya membawa sekotak barang dengan deretan gigi yang dipamerkan.

Bon Voyage || ℤ𝔹𝟙-𝕂𝕖𝕡𝟙𝕖𝕣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang