"Kak, mengapa wajahmu seperti itu, sih?"
Chaehyun menoleh, terkejut oleh Dayeon yang tiba-tiba ada di sebelahnya. Ia menggeleng kecil, "Tidak, kok. Memangnya aku kenapa?"
"Wajahmu terlihat malas," jawab yang lebih muda.
"Ah, mungkin aku memang sedikit malas untuk bermain ke sana," Chaehyun berucap seraya merenggangkan tubuhnya, "Memangnya harus ke sana, Kak?"
Yujin yang tengah memasak tersenyum pada kedua adiknya di meja makan, "Tentu saja, Chae. Jika bukan karena mereka, kita tidak bisa menikmati liburan kemarin. Aku juga berterima kasih pada Hanbin karena Ia sangat banyak membantu dalam mempersiapkan liburan kita."
Lagi-lagi Chaehyun menghela napasnya. Melihat kebaikan kakaknya sekarang semakin membuat hatinya teriris. Bagaimana jika Yujin mendengar kalimat Hanbin malam itu?
"Yang lain sudah siap?" tanya kakak tertua mereka.
Dayeon berdiri, lantas menjawab sembari berjalan pergi, "Akan kuperiksa!"
Chaehyun ikut mendirikan tubuhnya, menghampiri sang kakak yang masih sibuk memasak, "Kakak bersiaplah. Aku akan menyelesaikan ini, tinggal ditunggu sampai matang, 'kan?"
Yujin tersenyum hangat. Ia melepas apron masaknya dan berucap, "Terima kasih, Chae. Jika sudah makan tolong pindahkan ke wadah yang sudah kusiapkan, ya."
"Baiklah, Kak."
Perlahan Yujin meninggalkan dapur, bersiap untuk pergi ke rumah sebelah. Chaehyun melirik ke arah jam dinding, masih ada setengah jam sebelum janji temu mereka ke rumah sebelah. Ia pun menghela napas dan melanjutkan kegiatan masak yang sebelumnya Yujin lakukan.
Benar, baru saja mereka sampai siang tadi, Yujin bilang bahwa Ia ingin berterima kasih pada semua orang yang ada, secara terkhusus para tetangga. Memang benar, berkat mereka, para gadis bisa menikmati liburan di tempat yang mereka inginkan. Maka dari itu Yujin memasak dan membelikan makanan untuk mereka sebagai ungkapan terima kasih.
"Maaf, Chae, aku baru selesai," Mashiro datang sembari menguncir rambutnya, "Apa yang harus dibantu?"
Chaehyun tersenyum, "Sudah selesai, kok, Kak. Hanya menunggu matang lalu kita pindahkan ke wadah itu."
"Baiklah," angguk Mashiro. Ia mengamati sejenak masakan sang kakak, dan Ia tak kuasa menahan kagum, "Wah, Kak Yujin memasak sebanyak ini?"
"Begitulah. Ia bahkan belum tidur sejak kita sampai. Padahal kita semua asik menikmati hidup tidur siang," balas si gadis Kim dengan decakan takjub.
Mashiro terkikik, "Begitulah Kak Yujin. Aku bisa jamin tidak ada satu orangpun yang tidak menyukai kepribadnya."
Lagi-lagi Chaehyun hanya bisa membuang napas berat. Gadis cantik itu mengangguk dengan senyuman kecil, "Benar. Kuharap begitu."
"Sudah selesai, Kak? Biar kubantu memindahkan ke wadahnya," Youngeun datang dan membantu. Tak hanya dirinya, ada Bahiyyih dan juga Xiaoting.
Akhirnya, semua yang telah mereka siapkan sudah selesai. Kesembilannya juga sudah rapih dengan pakaian santai masing-masing. Tidak seperti pesta penyambutan, kok, hanya bermain di rumah sebelah saja dan makan bersama.
Menjadi orang terakhir yang keluar dari rumah, Yeseo mengunci pintu dan menyimpang kuncinya di saku bajunya.
"Bahiyyih, pimpin jalan," ucap Hikaru.
Yang diperintah menoleh malas, "Kenapa aku?"
"Kau kan kekasih tuan rumah," jawabnya santai.
"Memangnya kau tidak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bon Voyage || ℤ𝔹𝟙-𝕂𝕖𝕡𝟙𝕖𝕣
Fanfiction𝐙𝐞𝐫𝐨𝐛𝐚𝐬𝐞𝐨𝐧𝐞, 𝐊𝐞𝐩𝟏𝐞𝐫, 𝐟𝐭. 𝐎𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬 • • • "𝑫𝒂𝒓𝒊 𝒕𝒊𝒕𝒊𝒌 𝒊𝒏𝒊, 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒉𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒖𝒕𝒆𝒎𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒚𝒂𝒌𝒊𝒏𝒌𝒂𝒏𝒌𝒖. 𝑷𝒆𝒓𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒌 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒖𝒅𝒂𝒉, 𝒏𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒃�...