"Kondisinya tidak serius. Mereka melakukan pertolongan pertama yang tepat pada diri mereka sendiri."
"Syukurlah," Chaehyun berucap lega.
"Sungguh, maafkan saya. Saya tidak tahu jika ternyata gudang kimia tersebut masih belum dibersihkan," sang pemilik homestay berulang kali meminta maaf pada Hanbin.
Hanbin tersenyum dan menggeleng, "Tak masalah, Pak. Anda juga sudah mendatangkan dokter, beliau juga bilang Yeseo dan Yujin baik-baik saja."
Sang dokter mengalung stetoskop yang sebelumnya bersarang di telinganya, "Tapi, saya sungguh kagum. Mereka melakukan hal yang hebat. Jika mereka tidak melakukan pertolongan pertama seperti ini, mungkin mereka bisa merenggang nyawa."
"HUAAA!!!"
"Han Yujin, berhentilah menangis," Gyuvin terus mengusap punggung adiknya, "Kau seharusnya beristirahat, bukannya menangis di hadapan Yeseo seperti ini."
"Kak Yeseo belum sadar.. Kalau dia kenapa-napa... bagaimana..?" rengek pria Han itu.
Taerae terkekeh gemas, tangannya tak kuasa menahan hasrat untuk mengusak surai adik bungsunya itu, "Dokter bilang Yeseo tidak kenapa-napa, Jin. Ia pasti sadar sebentar lagi. Kamu istirahat saja, ya?"
"Dia mungkin mengalami cedera serius," sang dokter datang menghampiri Yujin, "Aku khawatir Ia mungkin mengalami pingsan lama."
"PAK DOKTER!! YANG BENAR SAJA!?" tangis pria Han itu semakin meledak, "KAK YESEO!!"
Youngeun langsung menghampiri yang berwenang, "D-Dokter, sungguh? Yeseo mengalami kondisi serius?"
"Tentu tidak. Saya hanya ingin membuatnya menangis," kekeh pria paruh baya itu sembari merapihkan peralatannya.
Gyuvin memiringkan kepalanya heran, "Ternyata ada dokter seperti ini, ya."
"Kalau begitu, saya pamit," sang dokter menunduk sopan, lantas melangkah meninggalkan ruangan tersebut.
Pemilik homestay tersebut ikut menunduk, "Tuan Hanbin, saya akan mengantarnya. Saya sudah memberikan hadiah sebagai permintaan maaf, ya. Sekali lagi saya minta maaf. Saya duluan."
"Baiklah. Terima kasih banyak, Pak," Hanbin ikut membungkuk sopan.
"Biar aku yang mengantar dia. Kau tenangkan Yujin," Jiwoong menepuk pundak Hanbin dua kali, sebelum akhirnya pergi menyusul dua pria yang sebelumnya ada di sana.
"KAK YESEO!! KAKAK MASIH HIDUP!?" seru Yujin bahagia saat Yeseo membuka matanya.
Yeseo berdecak lesu, masih lemas akibat tidur lamanya, "Berisik sekali, sih.."
"Dasar kalian," Youngeun terkekeh gemas, "Kami benar-benar khawatir, tahu."
Chaehyun mengangguk dengan helaan napas, "Sudah Kak Yujin sakit, kalian ikut sakit."
"Kak Yujin sakit?" Yeseo bertanya khawatir, "Apa karena itu Ia sarapan dengan bubur pagi tadi?"
"Hanya demam biasa, sih, tapi tidak bisa dianggap remeh. Aku sudah menyuruhnya istirahat," jawab si gadis Kim sebagai yang paling ahli dalam bidang kesehatan, "Obat fluku juga habis. Terakhir kuberikan untuk Gyuvin."
"Aku akan membelinya, Kak. Di dekat sini ada apotek, aku melihatnya kemarin," ujar Youngeun menawarkan dirinya.
"Besok saja, Nyong," geleng Chaehyun, melarang adiknya, "Ini sudah hampir malam."
"Tidak masalah, Kak Yujin butuh obat sekarang, 'kan?" yang lebih muda tersenyum pada sang kakak.
"Aku akan menemaninya, Kak. Jangan khawatir," Gyuvin bangkit berdiri, menyamakan posisinya dengan Youngeun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bon Voyage || ℤ𝔹𝟙-𝕂𝕖𝕡𝟙𝕖𝕣
Fanfic𝐙𝐞𝐫𝐨𝐛𝐚𝐬𝐞𝐨𝐧𝐞, 𝐊𝐞𝐩𝟏𝐞𝐫, 𝐟𝐭. 𝐎𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬 • • • "𝑫𝒂𝒓𝒊 𝒕𝒊𝒕𝒊𝒌 𝒊𝒏𝒊, 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒉𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒖𝒕𝒆𝒎𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒚𝒂𝒌𝒊𝒏𝒌𝒂𝒏𝒌𝒖. 𝑷𝒆𝒓𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒌 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒖𝒅𝒂𝒉, 𝒏𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒃�...